The Rise of AI
Sudah tidak asing bagi kita mendengar apa itu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Sejatinya sudah sejak lama pula kita menggunakan teknologi berbasis AI. Contoh ringannya seperti penggunaan Google Translate yang membantu mengolah teks terjemahan bahasa.
Hingga saat ini teknologi AI kian berkembang pesat. Tak ayal AI hadir sebagai fokus baru persaingan global, meliputi sektor pertahanan, bisnis, bahkan sosial. Perkembangan AI juga turut mencuatkan isu spekulatif akan ancaman masa depan baik dalam sektor pekerjaan bahkan ruang privasi masyarakat.
---------
RUU AI Uni Eropa
Parlemen Uni Eropa telah menyusun rancangan draft terkait pembatasan dan transparansi pemanfaatan teknologi AI. Rancangan ini dipusatkan pada kekhawatiran akan tujuan kontroversial seperti monitor biometrik warga secara real-time dan manipulasi data maupun pelaku.
RUU ini dirancang demikian serius sebagai langkah untuk mengantisipasi risiko baik yang terjadi karena malfungsi teknologi maupun subjek pengguna, meliputi hasil bias prediksi AI dalam menguji atau menilai objek.
Dalam tahapan masuk ke meja negosiasi yang mempertemukan dewan parlemen Eropa dengan negara-negara anggota. Tentu akan menghadirkan dinamika perdebatan atau penentangan yang signifikan terkait larangan tertentu. Salah satunya pengawasan biometrik, sebab diketahui beberapa negara anggota telah menggunakan teknologi tersebut demi alasan keamanan publik.
---------
Disampaikan oleh Frances Burwell salah satu ahli Atlantic Council, sekaligus direktur senior di McLarty Associates. Bilamana RUU ini sukses tembus maka pada akhir tahun 2023 Eropa akan memiliki undang-undang substantif pertama tentang AI di dunia.
RUU AI Uni Eropa hadir sebagai bentuk perhatian para regulator negara demokrasi agar penggunaan AI tetap pada jalur yang memperhatikan hak dasar manusia seperti perlindungan privasi. Dicermati AI generatif masih memiliki efek samping yang cukup signifikan terkait bias nilai maupun diskriminasi.Â
Poin ini cukup menjadi penanda yang menonjol bagi negara demokrasi untuk menekan kebangkitan negara otokrasi, yang kerap dikenal sebagai aktor yang membatasi penyebaran informasi bahkan turut ambil kontrol perilaku warganya.
-----------
Dilema Pelaku Industri
Dalam implementasi bakal undang undang yang meregulasi AI ini, pemerintah juga akan menghadapi berbagai dilema tekanan komersial para kelompok industri. Meliputi ragam pertimbangan tingkat efisiensi waktu, tenaga, serta biaya jauh lebih murah dikeluarkan perusahaan dengan penggunaan teknologi AI dibanding dengan mempekerjakan manusia.
Demikian dibutuhkan strategi kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku industri dalam mengendalikan dan mencermati batasan- batasan AI guna menjaga ketertiban dunia. Secara bijak memanfaatkan AI sebagai pelengkap bukan pengganti.
----------
Cegah Ledakan Kecerdasan
Max Tegmark, seorang profesor yang melakukan penelitian AI di Massachusetts Institute of Technology dalam tulisannya yang diterbitkan di TIME dengan judul "The 'Don't Look Up' Thinking That Could Doom Us With AI".Â
Tegmark berupaya menyadarkan lingkaran lomba perkembangan AI tidak semestinya terjadi secara pesat. Dibutuhkan waktu untuk meriset kontrol kendali AI lebih jauh. Hal ini bukan tanpa sebab, melainkan menjadi upaya agar kita terhindar dari ledakan kecerdasan yang mengakibatkan dehumanisasi interaksi sosial.
-----------
Revolusi digital membawa kita kepada bentuk peradaban baru. Memberi kemudahan untuk mengatasi tantangan-tantangan tradisional seperti kemiskinan, wabah, hingga komitmen keberlanjutan global.
Namun dalam pengendalian perkembangannya tak hanya akan menghadapi dilema terhadap tekanan sektor industri, tetapi juga akan berhadapan kepada persaingan geopolitik yang terus meluas.
Oleh karena itu, dibutuhkan waktu untuk dapat menyelaraskan teknologi AI agar tetap berada dibawah kendali manusia. Sebab perkembangan teknologi yang pesat dapat menimbulkan efek dahsyat di kemudian hari..
Bisa jadi kedepannya bukan hanya batas teritorial negara yang diperebutkan. Namun keseluruhan planet bumi ini akan menjadi ring bagi manusia untuk melawan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam bentuk yang lebih besar yaitu Superintelligence.
Referensi:
Atlantic Council experts. June 15, 2023. The world's regulatory superpower is taking on a regulatory nightmare: artificial intelligence. https://www.atlanticcouncil.org/blogs/new-atlanticist/the-worlds-regulatory-superpower-is-taking-on-a-regulatory-nightmare-artificial-intelligence/Â
Max Tegmark. April 25, 2023. The 'Don't Look Up' Thinking That Could Doom Us With AI. https://time.com/6273743/thinking-that-could-doom-us-with-ai/Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI