3. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus tersebut yaitu peserta didik memiliki karakteristiknya masing-masing, kemampuan dan gaya belajar yang berbeda.
 Tidak dapat dipungkiri dalam suatu kelas peserta didik memiliki masalah belajar yang harus di pahami guru dan pentingnya guru memperhatikan kebutuhan belajar tiap peserta didik tersebut. Setiap peserta didik adalah pribadi yang memiliki keunikan yang berbeda dan pemahaman yang berbeda sehingga fokus utama guru pada proses pembelajaran adalah bagaimana cara menilai kemampuan peserta didik yang memiliki kemampuan yang berbeda.Â
Asesmen yang dirancang dan diimplementasikan adalah asesmen yang efektif dan juga berbeda untuk setiap peserta didik. Kegunaan asesmen diagnostik atau Asesmen awal digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar, kendala atau kesulitan yang dihadapi oleh Rika serta untuk mendapatkan informasi perkembangan belajar Rika.Â
Asesmen formatif bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dan keterampilan serta minat Rika dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui apakah Rika sudah mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan atau tidak. Pada kasus Rika guru dapat menggunakan beberapa asesmen baik asesmen diagnostik (awal), asesmen formatif maupun asesmen sumatif.Â
Penggunaan asesmen ini karena mungkin saja Rika menghadapi tantangan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuanya dalam mengerjakan tugas, pekerjaan rumah dan ulangan tertulis. Berdasarkan hasil analisis Rika memiliki gaya belajar auditori, hal ini terlihat ketika Rika mampu menjawab pertanyaan secara lisan.Â
Asesmen formattif yang dapat diterapkan berupa penilaian pada saat presentasi, kegiatan tanya jawab, wawancara dan kegiatan lainya yang dilakukan secara lisan. Selanjutnya, pihak sekolah juga perlu merancang strategi pembelajaran yang sesuai untuk membantu Rika mengatasi tantangan yang dihadapinya,termasuk memberikan dukungan tambahan untuk pekerjaan rumah dan ulangan tertulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H