Mohon tunggu...
Azzahra
Azzahra Mohon Tunggu... Penulis

belajar dan berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ruang Kolaborasi Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP) Topik 3

19 November 2024   20:41 Diperbarui: 19 November 2024   21:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Setelah mempelajari konsep, prinsip, dan jenis-jenis asesmen, silakan selesaikan studi kasus berikut ini dalam kelompok kecil

Kasus

Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas IV SD yang memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika. Wali kelas Rika ketika kelas III mengeluhkan dinamika bersekolah Rika kepada Anda. Wali kelas tersebut mengatakan nilainya jauh tertinggal dari teman-teman lainnya di kelas. Rika juga kurang baik dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kemarin. 

Bahkan pihak wali kelas mengatakan bahwa ia khawatir dengan tuntutan yang semakin tinggi di kelas IV di pelajaran IPA, Bahasa, dan IPS yang membutuhkan banyak bacaaan. Rika seringkali tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ulangannya menunjukkan nilai yang kurang. Namun demikian, ketika materi tugas dan ulangan tersebut diulangi secara lisan dan individual, Rika dapat menjawabnya.

Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan konsep, prinsip, dan jenis-jenis asesmen yang telah dipaparkan.

  1. Kira-kira bagaimanakah cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika?
  2. Jenis asesmen apakah yang akan Anda berikan kepada peserta didik tersebut? Jelaskan pertimbangan Anda.
  3. Kesimpulan apa yang Anda dapat tarik dari asesmen yang Anda rancang dan lakukan tersebut? 

1. Seperti yang diketahui bahwa asesmen tidak lagi menjadi tahap pelaporan dan penilaian kemampuan peserta didik melainkan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian pencapaian hasil belajar. Ketertinggalan Rika dalam pembelajaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor misalnya dari faktor lingkungan, faktor internal, maupun faktor keluarga. 

Oleh sebab itu, diperlukan asesmen untuk mengetahui penyebab dari ketertinggalan Rika dalam pembelajaran. Menurut kami, jika menjadi wali kelas Rika sebagai salah satu peserta didik di tahun ajaran baru, langkah-langkah awal melakukan asesmen berdasarkan informasi awal kemampuan Rika berdasarkan informasi dari wali kelas sebelumnya yaitu dengan melakukan: 

  • Menganalisis data peserta didik yang diperoleh dari wali kelas III sebelumnya.
  • Melakukan obeservasi awal terlebih dahulu mengenai latar belakang yang dimiliki oleh Rika. Wali kelas dan guru mata pelajaran dapat mengamati perilaku Rika selama pembelajaran, baik di kelas maupun selama pembelajaran jarak jauh berlangsung. 
  • Memeriksa perkerjaan rumah. Guru dapat melakukan evaluasi pekerjaan rumah Rika selama PJJ untuk mengetahui sampai mana kemampuan Rika dalam memahami materi prmbelajaran. 
  • Melakukan asesmen awal terlebih dahulu mengenai kesulitan dalam belajar dan gaya belajar yang dimiliki oleh Rika agar dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal dan memahami materi pembelajaran. 
  • Melakukan wawancara kepada orangtua Rika untuk lebih memvalidasi data hasil observasi dan berbicara langsung kepada Rika untuk mengetahui perasaannya atau tantangan serta hambatan apa yang dihadapinya. 
  • Melakukan pengamatan terhadap proses belajar dikelas dan kemampuan membaca dan menulis Rika untuk mengetahui cara yang efektif mengatasi masalah belajar Rika. 
  • Memberikan asesmen formatif dan sumatif untuk memgetahui kebutuhan belajar, perkembangan belajar, dan pemahaman materi Rika. 
  • Bekerja sama dengan guru BK untuk melakukan konsultasi dan bimbingan konseling kepada Rika.

2. Jenis asesmen yang dapat diberikan kepada Rika yaitu asesmen awal atau diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. 

Asesmen awal diberikan kepada Rika untuk mengetahui karakteristik peserta didik kemampuan awal yang dimiliki oleh Rika, kebutuhan belajarnya, dan gaya belajarnya yaitu kemampuan Rika dalam menyelesaikan tugas dengan gaya belajar yang bersifat individual dan lisan maka dapat seperti pemberian pertanyaan atau soal pretest untuk mengetahui tingkat pemahaman Rika, angket pertanyaan yang berkaitan dengan gaya belajar, kebutuhan belajar dll agar dapat diisi oleh peserta didik. 

Asesmen awal dilakukan agar guru dapat merancang dan menyiapkan pembelajaran yang memfasilitasi kebutuhan belajar dan gaya belajar yang dimiliki oleh Rika. Selanjutnya dilakukan asesmen formarif selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui proses belajar dan perkembangan belajar yang dilakukan oleh Rika dan kesulitan dalam belajarnya seperti penilaian keterampilan berbicara (lisan), self assessment, penilaian diri/ log belajar pribadi. 

Kemudian dilakukan asesmen sumatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran dan tingkat pemahaman peserta didik pada suatu materi yang sudah dibelajarnya berupa tes tulisan yang memperhatikan kemampuan yang dimiliki Rika seperti tes/ ujian lisan, presentasi dan ujian akhir atau evaluasi yang lebih bersifat individual terhadap Rika, apakah hasil belajar Rika sudah mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 

3. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus tersebut yaitu peserta didik memiliki karakteristiknya masing-masing, kemampuan dan gaya belajar yang berbeda.

 Tidak dapat dipungkiri dalam suatu kelas peserta didik memiliki masalah belajar yang harus di pahami guru dan pentingnya guru memperhatikan kebutuhan belajar tiap peserta didik tersebut. Setiap peserta didik adalah pribadi yang memiliki keunikan yang berbeda dan pemahaman yang berbeda sehingga fokus utama guru pada proses pembelajaran adalah bagaimana cara menilai kemampuan peserta didik yang memiliki kemampuan yang berbeda. 

Asesmen yang dirancang dan diimplementasikan adalah asesmen yang efektif dan juga berbeda untuk setiap peserta didik. Kegunaan asesmen diagnostik atau Asesmen awal digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar, kendala atau kesulitan yang dihadapi oleh Rika serta untuk mendapatkan informasi perkembangan belajar Rika. 

Asesmen formatif bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dan keterampilan serta minat Rika dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui apakah Rika sudah mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan atau tidak. Pada kasus Rika guru dapat menggunakan beberapa asesmen baik asesmen diagnostik (awal), asesmen formatif maupun asesmen sumatif. 

Penggunaan asesmen ini karena mungkin saja Rika menghadapi tantangan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuanya dalam mengerjakan tugas, pekerjaan rumah dan ulangan tertulis. Berdasarkan hasil analisis Rika memiliki gaya belajar auditori, hal ini terlihat ketika Rika mampu menjawab pertanyaan secara lisan. 

Asesmen formattif yang dapat diterapkan berupa penilaian pada saat presentasi, kegiatan tanya jawab, wawancara dan kegiatan lainya yang dilakukan secara lisan. Selanjutnya, pihak sekolah juga perlu merancang strategi pembelajaran yang sesuai untuk membantu Rika mengatasi tantangan yang dihadapinya,termasuk memberikan dukungan tambahan untuk pekerjaan rumah dan ulangan tertulis. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun