Mohon tunggu...
Hantus Tommy
Hantus Tommy Mohon Tunggu... Bankir - Saya bekerja di salah satu BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Alumni Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Bekerja di bidang perbankan segmen mikro, berasal dari kota Balikpapan (Kalimantan Timur) dan sekarang berdomisili di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[100Puisi] Bukan untuk Menyerah

24 Februari 2016   14:54 Diperbarui: 25 Februari 2016   08:58 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pedagang Krupuk di Persimpangan - sumber gambar: hantus tommy"][/caption]

Sejak gelombang tsunami ekonomi bergelora,

banyak pekerja yang terputus oleh hubungan kerja.

Membuat pemberi kerja tak mampu ter-bebani,

karena tak ada sumber untuk mengisi pundi-pundi.

 

Sehingga aku berjuang untuk mengais rezeki,

diantara jendela ke jendela kendaraan di persimpangan.

Tak ada kata malu untuk mengejar rezeki,

Tak ada kata lelah untuk berusaha di persimpangan.

 

Lelah, bukan jadi alasan

Lelah, bukan jadi rintangan

Lelah, bukan jadi penghambat impian

setelah lelah, kembali bergelora

 

Lelah, bukan untuk dikenal

Lelah, bukan untuk menyerah

Lelah, hanya tanda jeda awal

setelah lepas, kembali gairah* 

 

Karena gairah itu untuk...

mengejar impian, harapan, dan masa depan.

 

Balikpapan, 24 Pebruari 2016

Hantus Tommy dan *Ikhwanul Halim

 

Puisi ini hasil kolaborasi dengan komentar atau tanggapan dari *Bang Ikhwanul Halim berupa puisi di puisi saya yang berjudul Ku Tetap Melangkah. Puisi ini untuk mengejar jejak-jejak [100Puisi] Puisi “Orang-orang Kecil” di Kompasiana

Puisi hantustommy yang lainnya di [100Puisi] Puisi “Orang-orang Kecil” di Kompasiana:

1.   Ku Tetap Melangkah

2.   Anugerah Terindah dalam Hidupku

3.   Walau Ku Tak Dapat Berjalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun