Mohon tunggu...
Hans Sava Ramadhan
Hans Sava Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PLNI Jokowi dan Dukungan untuk Palestin : Antara Solidaritas dan Kepentingan Politik

3 Desember 2024   16:01 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menjadi salah satu negara yang paling kuat mendukung Palestina, Indonesia berusaha memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah, yang merupakan wilayah yang penting secara geopolitik di dunia. Selain itu, posisi ini membuat Indonesia terlihat seperti negara yang selalu memperjuangkan keadilan, yang menarik simpati negara-negara berkembang dan komunitas internasional lainnya.

Kedua, Legitimasi Politik Domestik Isu Palestina memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat Indonesia, terutama di kalangan kelompok Muslim. Dengan memprioritaskan masalah ini, pemerintahan Jokowi dapat membangun hubungan emosional dengan rakyatnya, terutama di tengah kritik terhadap beberapa kebijakan domestik. 

Seringkali, dukungan terhadap Palestina dianggap sebagai bukti keberpihakan pemerintah terhadap prinsip Islam yang dipegang oleh mayoritas populasi.

Ketiga, Kerja sama ekonomi dengan negara-negara Muslim yang mendukung Palestina juga memiliki aspek ekonomi. Indonesia memiliki banyak hubungan dagang dengan negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

 Dengan menunjukkan dukungannya terhadap Palestina, Indonesia memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara ini, yang dapat menghasilkan lebih banyak peluang investasi dan perdagangan.

Kebijakan yang ada untuk mendukung Palestina sering kali dipuji oleh masyarakat, namun tidak banyak juga yang dikritik.

Yang pertama yaitu isu simbolisme. Banyak orang percaya bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina, termasuk selama pemerintahan Jokowi, lebih bersifat simbolis daripada nyata. Meskipun Indonesia sering berbicara di forum internasional, kualitas dukungan ini terhadap keadaan di Palestina sering dipertanyakan.

Yang kedua, tekanan internasional. Dukungan terhadap Palestina juga menimbulkan tantangan diplomatik, terutama dengan negara-negara Barat yang menjadi sekutu utama Israel, seperti Amerika Serikat. Hubungan ekonomi dan politik Indonesia dengan negara-negara tersebut mungkin terpengaruh oleh ketegangan ini.

Yang ketiga, kritik terhadap prioritas kebijakan. Banyak orang di dalam negeri percaya bahwa pemerintah seharusnya mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menyelesaikan masalah domestik daripada menghabiskan uang untuk masalah internasional. Pandangan ini sering kali muncul di tengah kondisi ekonomi atau sosial yang dianggap belum memadai.

Maka dari itu, untuk memastikan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak hanya bersifat retorika, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah yang lebih konkret. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Meningkatkan bantuan kemanusiaan langsung kepada rakyat Palestina, baik dalam bentuk bantuan medis, pendidikan, maupun pembangunan infrastruktur.
  • Memperkuat peran diplomatik di PBB dengan mendesak pengakuan internasional terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
  • Menggalang dukungan dari negara-negara berkembang untuk memperkuat posisi Palestina dalam peraturan politik global.

Dalam PLNI Jokowi, dukungan terhadap Palestina adalah gabungan dari solidaritas moral dan kepentingan politik strategis. Di satu sisi, tindakan ini menunjukkan bahwa Indonesia percaya pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Sebaliknya, dukungan ini juga berfungsi sebagai alat diplomasi untuk meningkatkan kekuatan politik Indonesia dan meningkatkan posisinya di tingkat internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun