Stra ketiga: Sstra Yonitvt -- Kitab Suci itu sajalah yang merupakan cara untuk mencari pengetahuan yang benar.
Stra  keempat: Tat Tu Samvayt -- Brahman itu diketahui hanya dari kitab suci dan tidak secara bebas ditetapkan dengan cara lainnya, karena Ia merupakan sumber utama dari segala naskah Vednta.
Stra kelima adalah: kater N Aabdam -- Disebabkan 'berfikir', Prakti atau Pradhna bukan didasarkan pada kitab suci.Â
Stra terakhir dari Bab IV adalah Anvi abdt Anvi abdt -- Tak ada kembali bagi roh bebas, disebabkan kitab suci menyatakan tentang akibat itu. Masing-masing buku tersebut memberikan ulasan isi filsafat itu berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh sudut pandangannya yang berbeda. Walaupun obyeknya sama, tentu hasilnya akan berbeda. Sama halnya dengan orang buta yang merabah gajah dari sudut yangg berbeda, tentu hasilnya akan berbeda pula. Demikian pula halnya dengan filsafat  tentang dunia ini, ada yang memberikan ulasan bahwa dunia ini maya (bayangan saja), dilain pihak menyebutkan dunia ini betul-betul ada, bukan palsu sebab diciptakan oleh Tuhan dari diri-Nya sendiri. Karena perbedaan pendapat ini dengan sendirinya menimbulkan suatu teka-teki, apakah dunia ini benar-benar ada ataukah dunia ini betul-betul maya.
Hal ini menyebabkan timbulnya penafsiran yangg bermacam-macam pula. Akibat dari penapsiran tersebut menghasilkan aliran-aliran filsafat Vednta. Stra-stra atau Aphorisma dari Vysa merupakan dasar dari filsafat Vednta dan telah dijelaskan oleh berbagai pengulas yang berbeda-beda sehingga dari ulasan-ulasan itu muncul beberapa aliran filsafat, yaitu :
Kevala Advaita dari r akarcryaÂ
Viidvaita dari r Rmnujcrya
Dvaita dari  r Madhvcrya
Bhedbedh dari r Caitanya
uddha Advaita dari r Vallabhcarya, danÂ
Siddhnta dari r Meykdar.