Pernyataan Agus Rahardjo ini hanya direspons santai oleh Jokowi, bahwa itu tidak pernah terjadi. Sementara Mensekneg Pratikno, yang menurut Agus Rahardjo ada mendampingi Jokowi dalam peristiwa itu, hanya berkata "lupa" soal kesaksian Agus tersebut.Â
Istana bisa membantah. Tapi netizen sebagian besar menyatakan lebih percaya pada Agus Rahardjo ketimbang Jokowi, Pratikno, dan Istana yang membantah dengan santai. Uniknya, tidak ada gelagat Jokowi dan Istana untuk melaporkan Agus atas tuduhan fitnah, padahal ini sesuatu yang amat serius.
Kita sebagai rakyat pun sebenarnya ingin tahu yang sebenarnya, dan berharap Agus hanya mengarang-ngarang. Kita ingin nama baik Jokowi dipulihkan dari tuduhan ini. Tapi sayang, sepertinya Istana tidak berminat membawanya ke ranah hukum. Dan memilih membiarkan isu itu berseliweran, untuk kemudian dilupakan?
Padahal tidak sesederhana itu. Isu ini akan terus diingat, dan menjadi beban sejarah. Maka lebih baik diluruskan saja, biar baik untuk Jokowi sendiri, dan juga untuk rakyat. Dan yang bisa membuat semua hal ini jadi klir adalah DPR dengan cara menggunakan hak-hak yang ada pada mereka.
Sekarang tinggal pada DPR untuk membuktikan fungsi mereka sebagai wakil rakyat. Jangan cuma giat menyebar spanduk baliho di seluruh pelosok untuk mempromosikan diri agar terpilih pada pemilu nanti. Paling penting untuk membuktikan keberadaan Anda sebagai wakil rakyat: apakah benar-benar ada, atau ada apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H