Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gaya Anak Kos Mengolah Daging Kurban

9 Agustus 2019   11:00 Diperbarui: 9 Agustus 2019   16:18 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untunglah waktu masih tinggal bersama orang tua dulu di kampung, ibunda sering menyuruh mengupas bumbu dapur kalau beliau sedang memasak, jadi ingat apa saja yang dibutuhkan untuk memasak sop. Daun seledri, selain tentu saja cabe, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, tomat dan sebagainya itu.

Setelah memutuskan untuk mengolah sendiri daging kurban itu menjadi sop, kita pergi belanja bumbu-bumbu ke warung. Ibu warung yang dapat menduga untuk apa kita belanja bumbu dapur itu, memberikan sedikit wejangan bagaimana cara memasak sop dari daging kurban itu. Ibu itu pula yang mengatur porsi berapa banyak bawang, cabe, garam, dsb. 

Makanya dia hanya memberikan bumbu-bumbu yang sekali pakai, sebab dia tahu sebagai anak kost yang jarang memasak, bumbu-bumbu itu akan mubazir, membusuk sendiri kalau dibeli banyak-banyak. Maka kita hanya membayar sesuai yang dia tetapkan saja. Murah meriah.

Sesuai arahan si Ibu Warung, daging kurban beserta tulang-tulannya itu kita cuci sampai bersih, kemudian direbus di atas kompor. Setelah air mendidih, kita mulai masukkan bumbu-bumbu yang sudah kita tumbuk sebelumnya. Daun seledri dimasukkan belakangan saja, setelah daging empuk dan layak dimakan. 

Dan beberapa jam setelah direbus di atas kompor, daging kurban itu sudah "sah" menjadi sop. Dan waktu dicicipi, ternyata enak juga. Kita tinggal memikirkan nasinya. Ya, terpaksa balik ke warung lagi membeli beras untuk dimasak. 

Akhirnya, setelah semua lengkap, acara bersantap dengan daging kurban itu pun berlangsung dengan nikmat dan hikmat, sekalipun hanya sendirian. Yang pasti sop itu masih tersedia hingga esok paginya buat sarapan, setelah dipanasi terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun