Bola pun diganti dengan yang lain. Pertandingan kembali berlangsung dengan tegang. Sebetulnya dari jam penunjuk waktu di stadion, permainan mestinya sudah game over, namun wasit entah sengaja atau bagaimana, belum juga meniup peluit panjang, hingga akhirnya Inggris berhasil mencetak gol: 3-2. Lewat drama yang menegangkan itu Inggris menang dan melaju ke babak semifinal. Singkat cerita, yang juara pada waktu itu adalah Jerman Barat setelah mengandaskan Argentina di final dengan skor 1-0.
Di Rusia, Mo Salah berpotensi menjadi seperti Roger Milla, membuat lawan ketar-ketir. Bedanya, tentu Salah tidak akan berlari ke sudut lapangan usai mencetak gol, dan berjoged meliuk-liukkan pinggul, sebagaimana kebiasaan Roger Milla.Â
Ya, Mo Salah terlalu santun untuk itu. Namun, dia akan menebar atmosfir ketakutan ke kubu lawan-lawannya, yang bisa saja mengubah hasil pertandingan. Tapi ini masih berupa bayangan, sebab kondisi Salah masih dalam tanda tanya besar.Â
Namun andikata Salah sudah pulih 100%, dan benar-benar tampil di Rusia, cerita soal Roger Milla dan timnas Kamerun, berpotensi terulang dalam diri Salah dan timnas Mesir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H