2. Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Peningkatan output global memang bukan satu-satunya faktor peningkatan kesejahteraan sosial, namun peningkatan ini akan menunjukan efek nyata pada kesejahteraan sosial tenaga kerja. Namun ternyata manfaat ini juga memiliki faktor lain yang perlu diperhitungkan. Sistem distribusi pendapatan di lokasi penerima tenaga kerja pastinya akan berubah. Apabila arus distribusinya berubah namun ternyata tenaga kerja dari lokasi yang menerima perpindahan tenaga kerja tidak, aka nada ketimpangan pendapatan antara pekerja lokal dengan pekerja pendatang. Maka dari itu sensitivitas kesejahteraan sosial di lokasi penerima tenaga kerja perlu selalu diawasi.
Peningkatan kesejahteraan sosial juga dapat dikaitkan dengan mereka yang tinggal di lokasi pengirim (asal) tenaga kerja. Dengan banyaknya perpindahan tenaga kerja peluang dan lapangan kerja juga akan terbuka lebih besar, terutama jika keterampilannya sesuai. Selain itu, tenaga kerja yang bermigrasi lalu pulang ke asalnya dapat membawa bekal ilmu dan membuka lapangan kerja baru di daerah asalnya.
3. Hilangnya ketimpangan upah antara lokasi yang berbeda
Keti pangan pendapatan sudah sangat sering terjadi baik dalam internal negara atau bahkan secara internasional. Skal pengaruh sistem FMW terhadap ketimpangan pendapatan tentunya dipengaruhi skala area penerapannya juga. Misaln ya penerapan sistem FMW hanya terjadi dalam negara, maka tidak ada nada batas geografis secara internal negara dalam hal pergerakan tenaga kerja. Jika system diterapkan dalam suatu wilayah misalnya seperti UE, maka system ini dapat menjadi proyek politik dalam Batasan wilayah tertentu. Namun, jika system diterapkan antar negara secara global maka pergerakan pekerja akan terbuka secara global.
Apabila tenaga kerja memilih untuk migrasi hanya berdasarkan faktor upah maka antara lokasi yang mengalami penerimaan dan pengiriman tenaga kerja harus ada upaya penyamaan upah. Dengan kata lain produk marginal akan disamakan antara lokasi tersebut. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan output global. Dengan kondisi ini, semua tenaga kerja akan mendapatkan upah yang sepadan dengan keterampilan kerjanya meski dalam bidang yang berbeda. Kondisi lokasi, seperti ukuran area, mayoritas mata pencaharian, kondisi kota atau desa tidak akan mempengaruhi pendapatan. Artinya ketimpangan antara wilayah desa dan kota yang kita hadapi saat ini mampu diminimalisir.
Sisi Negatif Sistem Free Movement of WorkersÂ
Pembahasan akan dilakukan berdasarkan kategori pihak yang menerima pengaruh dari system FMW, yaitu:
1. Individu
Pada dasarnya perpindahan atau pergerakan tenaga kerja merupakan pilihan pribadi untuk mencari peluang kerja yang lebih baik. Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa system ini hanya untuk mendorong atau memotivasi terjadinya pergerakan tenaga kerja. Maka individu menjadi aktor sekaligus pihak yang menerima dampak paling mendasar atas diberlakukannya system ini.
Salah satu efek dari system ini yang paling mudah diidentifikasi adalah proses adaptasi yang sulit bagi tenaga kerja. Adaptasi yang dimaksud menyakut hal-hal seperti biaya hidup, bahasa (terutama jika system diberlakukan secara global), budaya, kewajiban, dan lingkungan. Artinya, pekerja harus memulai dari awal dalam menata kehidupannya di lokasi baru tersebut kemudian membangun karirnya.