Indentifikasi situasi yang memicu amarah dan tangani dengan teknik seperti:
- Menggunakan metode pernapasan dalam;
- Berlatih komunikasi asertif;
- Mengisi waktu dengan aktivitas positif seperti berkumpul dengan teman, membaca, atau aktivitas kreatif lainnya.
Mengelola kemarahan bukan berarti menekan emosi atau perasaan, tetapi mengekspresikannya dengan cara yang sehat dan produktif. Dengan memahami pemicu kemarahan, mengenali pola respon kita, dan menerapkan teknik pengelolaan yang tepat, kita dapat mengubah frustasi menjadi kedamaian dalam hidup kita.
Ingat! Kemarahan yang terkendali adalah kekuatan untuk menciptakan kedamaian, bukan hanya dalam diri, tetapi juga di dunia sekitar kita.
Dengan latihan, kesabaran, dan kesadaran, kita dapat menemukan kedamaian dalam diri sendiri, membangun komunikasi yang sehat, dan menciptakan hubungan yang harmonis di lingkungan sekitar kita. Itulah tadi mengapa pentingnya mengelola dan mengendalikan kemarahan.
Referensi
- Spielberger, C.D., Krasner, S.S., Solomon, E.P. (1988). The Experience, Expression, and Control of Anger. In: Janisse, M.P. (eds) Individual Differences, Stress, and Health Psychology. Contributions to Psychology and Medicine. Springer, New York, NY. https://doi.org/10.1007/978-1-4612-3824-9_5
- O'Connor, D. B., Thayer, J. F., & Vedhara, K. (2020). Stress and Health: A Review of Psychobiological Processes. Annual Review of Psychology, 72(1), 663--688. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-062520-122331
- Dougherty, E. (2023, May 17). Anger management. Harvard Medicine Magazine. https://magazine.hms.harvard.edu/articles/anger-management
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H