Pendidikan formal pada dasarnya mencoba secara sistematis menolong anak didik untuk mencapai tujuan tertentuh (outcome). Â Apabila belajar secara otodidak, hasil yang didapat adalah unintentional(tidak sengaja), dalam pendidikan yang sistematis melalui kurikulum hasil yang didapat itu diukur (assessment) dan semua anak dibantu sampai tujuan itu tercapai (scaffolding)
Kasus keajaiban Joey adalah karunia Tuhan. Berkiblat dari sejarah Indra Lesmana dan Nial Djuliarso yang bakat dan kemampuannya tidak bisa dikatakan kalah dari Joey, momentum Joey Alexander justru bisa membuka mata pemerintah, swasta, dan masyarakat pentingnya pendidikan musik yang terarah dan tersistem bahkan terintegrasi dengan bisnis.
Keinginan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) Indonesia yang mencoba menemukan Jokowi dengan Joey adalah hal bagus. Tapi, itupun akan menjadi euforia yang para pelaku jazz di Indonesia tidak mendapatkan manfaatnya. Â
Bakat itu dari Tuhan, tapi bagian kita adalah kerja keras. Â Mengharapkan Joey-Joey yang lain lahir setiap 10-20 tahun adalah tindakan yang naif. Justru ini waktunya "menghasilkan" Joey-Joey yang baru dengan sistem pendidikan musik yang lebih terarah, dan sistematis.
Â
Hanny Setiawan (a.k.a Pendekar Solo)
Catatan:
Tulisan ini pertama kali ditampilkan di http://compusiciannews.com (baca)
Sumber Gambar : kompas.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H