Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Berada di Zona Merah Revolusi Gay

29 Januari 2016   13:54 Diperbarui: 3 Februari 2016   15:58 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sama persis ketika seorang di doktrin bahwa radikalisme adalah bagian dari menjalankan firman Tuhan. Meski secara akal mereka yang sehat itu salah, mereka menganggap bahwa “menggorok leher orang kafir” adalah kebenaran. Sama berbahayanya.

Jadi ketika seseorang mencoba mencuci akal sehat saya bahwa homoseksual itu legal, maaf maaf saja…

Saya hanya pakai hukum Tuhan sebagai pegangan di era pemerkosaan pikiran ini, bukan hukum para pakar yang pasti manusia dengan segala kebutuhan dasar dan kepentingan mereka. (Denny Siregar, Agama Homosexual)

Di lain pihak, tokoh-tokoh agama yang tidak sedikit yang berpihak kepada Hak LGBT di Indonesia. Dari pihak Islam maupun Kristen yang adalah dua agama arus utama yang sangat konservatif tertanyata sudah terbelah. Sangat menarik menyikapi ini. Organisasi keagaaman aras nasional seperti Muhammadiah, NU, KWI, PGI, PGLI, PGLII, sampai kepada MUI, dll belum begitu jelas bagaimana bersikap dengan isu LGBT ini, tapi yang jelas roadmap  revolusi gay di Indonesia sudah jelas.

Revolusi gay di Indonesia sudah sampai di awal zona merah. Mereka tidak akan berhenti dan terus akan berjuang sampai memenangkan status legal. Bahkan mereka akan tetap berjuang sampai pada akhirnya Indonesia menjadi Sodom dan Gomora modern.  Believe it or not, itulah agenda terakhirnya.

 

Pendekar Solo 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun