Ridwan Kamil "kader PKS" yang mampu melepaskan diri dari stigma pustun dan dagang sapi. Â Ridwan Kamil lebih di kelompokkan sebagai gelombang perubahan yang setipe Jokowi, Ahok, Anies, Risma dll.
Bagaimana dengan PDI-P? Â Ada Mega, Jokowi, Puan, Budiman Sudjatmiko, ada Pramono Anung, Prananda, dll. Â Cuma hebatnya PDI-P perbedaan antara tokoh ini masih dalam koridor ideologi yang sama. Â Sebab itu dikatakan PDI-P masih paling konsisten dalam memperjuangkan sukarnoisme.
Kondisi ini sangat menarik. Â KETOKOHAN seseorang ternyata mahal harganya. Partai politik harus segera berbenah, atau mungkin undang-undang pemilu segera di godok ulang supaya ketokohan masing-masing bisa sejalan dengan partai yang dikendarai.
Bagi para pemilih pilpres2014 akan disuguhi dua kelompok "tokoh-tokoh". Â Tidak bisa tidak, kedekatan masyarakat dengan masing-masing tokoh ini akan sangat mempengaruhi hasil pemilu. Â Ada rumus sederhana yang bisa dipakai untuk memetakan pengelompokan tokoh-tokoh ini.
"Dalam Samudera raya, ikan-ikan sejenis akan berkelompok. Dalam Hutan belantara, binatang-binatang sejenis yang bisa saling melindung akan berkelompok"
Tokoh-tokoh yang sejenis Jokowi-JK akan berkelompok melawan tokoh-tokoh yang sejenis Prabowo-Hatta.
Sebab itu kita bisa katakan kepada dunia. Selamat datang era baru politik Indonesia, era Koalisi Ketokohan.
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H