Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Harus Diingat dari Berubahnya G30sPKI Menjadi G26sSBY

26 September 2014   20:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:23 3278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411712074105731762

Kalau cuma beli 560 anggota DPR masing-masing 1 M cuma  560 M.  Lebih mudah.  Tapi coba beli 240juta penduduk Indonesia.  Lebih mahal dan tidak bisa.  Terbukti dengan "goblok" dan "culun"-nya Prabowo mengatakan Gerindra kalau karena kekurangan uang (sumber).

Tiga alasan yang dibuat-buat ini yang sebetulnya lebih menyakitkan daripada kalah votingnya.  Alasan sebenarnya adalah mencoba menghambat agenda perubahan yang dilakukan Jokowi dan tim, melampiaskan sakit hati, dan untuk SBY mengambil posisi yang teraman dengan mencari koalisi yang mau mendukung dia.  Lebih gentle apabila menyebutkan alasan sebenarnya, "kamu mau jegal Jokowi",  daripada memakai alasan-alasan bohong yang membuat dosanya semakin banyak.

***

Lesson Learned yang perlu diingat dari dari semuanya ini adalah:

1. SBY adalah dalang utama, bukan koalisi merah putih.  Jadi tidak benar bahwa UU Pilkada memperlihatkan kekuatan koalisi merah putih.  Jadi patutlah kita mencatat dan mengingat Gerakan 26 Sept SBY yang kita singkat G26sSBY.   Hastag #ShameOnYouSBY yang menjadi trending sedunia benar-benar menyesakkan hati.  Sementara di Open Government forum  SBY membuat segala pencitraan yang menakjubkan tentang demokrasi di Indonesia, realitasnya dia sendiri yang menjadi pengkhianat reformasi. #ShameOnYouSBY jadi terasa sekali benarnya.

2. Ada 6 partai yang telah merampas hak rakyat.  Ingat baik-baik dan catat.  Jangan dipilih lagi.  Dan kita doakan segera melebur menjadi partai gurem secepatnya.  Perhatikan gambar berikut:

[caption id="attachment_325771" align="aligncenter" width="480" caption="twitter @pandji"]

1411712074105731762
1411712074105731762
[/caption]

3. Last but least.  Demokarasi adalah sistem terbuka.  Artinya, sistem demokrasi sangat bergantung dari pelaku-pelakunya.  Proses dan sistem demokrasi tidak bisa disalahkan sehingga kemudian harus dirubah, tapi yang harus dicatat dan diingat kita harus memilih wakil-wakil yang lebih cerdas dan mengerti kepentingan rakyat yang sebenarnya.

Peperangan belum selesai.  20 Oktober panglima tertinggi ABRI, kepala negara dan pemerintahan RI yang baru, Joko Widodo akan dilantik.  Kita doakan dan kawal bersama bahwa dia mampu memakai tongkat gembalanya untuk mengusir serigala-serigala.  Sementara itu, biarlah proses Mahkamah Konstitus yang sedang dikerjakan terus berjalan untuk mengkrangkeng serigala-serigala ini.  Lawan!

Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun