Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Temanku Menjadi Atheis, DPR Penuh Dengan Atheis

1 November 2014   10:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir bersamaan waktunya dengan pecahnya DPR RI menjadi dua, saya dikagetkan dengan sebuah artikel di blog seorang teman lama selama di Boston.  Dari orang ini saya pertama kali mendengar kata "weird" yang artinya aneh. Seorang programmer yang memang sering bertingkah laku aneh sejak kenal, tapi tidak pernah menyangka suatu kali dia akan menyangkal adanya Tuhan.

Tidak banyak yang menyadari bahwa bukan hanya Islam tapi Kristen pun sudah menjadi minoritas di negeri paman Sam. "Out of closet"-nya orang tertinggi Apple yang mengaku Gay menambah deretan panjang bukti bahwa Amerika telah menjelma menjadi negara paling liberal yang pernah ada dalam sejarah modern umat manusia.

Apa yang menyebabkan atheis berkembang?

Atheisme secara definisi artinya adalah paham yang tidak percaya adanya Tuhan.  Atheisme biasanya didorong ekstrim humanisme.  Humanisme sendiri adalah paham mengatakan "manusia nomer satu".  Tanpa perlu adanya Tuhan yang dipatuhi, penganut atheisme akhirnya menjadikan dirinya sendiri Tuhan.

Tidak ada aturan, tidak ada surga atau neraka.  Yang penting berbuatlah baik terhadap orang lain, dan juga nikmatilah dirimu sendiri.  Kira-kira seperti itulah sikap atheisme.  Sangat pragmatis dan sudah dipastikan hedonis.

Memiliki Tuhan akhirnya menjadi sesuatu beban.  Ketaatan kepada "sabdaNya" melalui kitab-kitab suci, maupun mempercayi nabi ataupun petinggi agama menjadi kebodohan.  Lahirnya ekstrimis agama yang menafikan kemanusiaan dan mengagungkan legalisme semakim membuat atheisme berkembang di dunia barat.

DPR kita penuh atheis?

Atheisme di bangsa yang sangat spiritual seperti Indonesia menjadi sangat tabu.  Apalagi kata "komunis" menjadi sangat ampuh untuk terus dipakai sebagai alat politik.  Tapi apakah tidak ada atheis di Indonesia?

Atheis secara terbuka seperti teman saya jelas tidak banyak di Indonesia, apalagi diantara pejabat pemerintah atau wakil rakyat.  Idul Fitri, Natal, Nyepi, Galungan, dan deretan hari-hari besar agama yang selalu "merah" di kalender memperlihatkan bangsa ini sangat beragama.

Atheis secara praktis, di lain pihak, kentara sekali masih banyak berkeliaran di gereja-gereja, mesjid-mesjid, kelenteng-kelenteng, vihara-vihara, dsb.  Apakah itu atheis praktis?

Secara lahiriah melakukan ibadah, tapi secara rohani tidak melakukan apa yang menjadi perintah Tuhan.  Itulah definisi atheis praktis menurut saya.

Apabila para wakil rakyat kita benar-benar punya Tuhan atau berTuhan tidak sekedar bergama, maka kita tidak akan mendapat pertunjukan meja terbalik, pertunjukkan DPR tandingan, pertunjukkan Walk Out, dan pertunjukkan-pertunjukkan "atheis" lainnya.

Sebuah Pemikiran

Keputusan teman saya menjadi atheis, Tim Cook menjadi gay adalah pilihan hidup mereka.  Dalam hidup bermasyrakat selama mereka tidak mencuri, membunuh,dan menyakiti orang lain, maka mereka wajib diperlakukan sepert layaknya manusia yang selayaknya.  Tanggung jawab akhirat, adalah tanggung jawab iman masing-masing.  Itu ranah privat mereka.

Perilaku wakil-wakil rakyat, arti-artis yang jadi publik figure, maupun petinggi-petinggi agama yang AMORAL tidak dapan menjadi justifikasi bahwa Tuhan itu tidak ada.  Tapi paling tidak akan mempercepat virus Atheisme ini masuk ke sendi-sendiri masyrakat.

Apabila para public figure ini tidak cepat "bertobat dan kembali ke jalan-jalanNya", kita akan dengan segera menjumpai Kristen tanpa moral, Islam tanpa moral, Budha tanpa moral, Hindu tanpa moral. Alias kata agama tanpa moral.    Beragama tapi ternyata atheis.  Menyedihkan.

Pendekar Solo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun