Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Baru, Sebuah Perenungan Akhir Tahun

24 Desember 2014   09:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

harianterbit.com

Istilah Indonesia Baru bagi saya bukan hanya istilah politik, tapi lebih sebagai sebuah mimpi Ilahi.  Awalnya saya tidak begitu menyadari itu, tapi dengan bertambahnya umur, melihat kebelakang arti kehidupan, semakin saya yakin. Tuhan menempatkan saya di Indonesia untuk sebuah tujuan Ilahi. Tidak kebetulan saya lahir di bangsa ini.  Hak istimewa boleh lahir sebagai "orang Indonesia".  Ke-tionghoa-an saya meskipun masih sering dimasalahkan tidak akan membuat saya minder dan merasa warga negara kelas dua di bangsa besar yang di cintai Tuhan ini. Kesadaran akan mimpi dan tujuan Ilahi ini mengalir seperti sebuah aliran sumber air yang semakin lama semakin dalam, sampai akhirnya aliran air itu menjadi sebuah sungai jernih yang mampu menghidupkan semua pohon-pohon di airi.  Sebuah sungai yang menghidupkan.

***

Tahun ini, ketika pilpres 2014 pilihan di hadapkan antara Jokowi dan Prabowo, mimpi Indonesia Baru itu semakin menguat.  Kerinduan untuk melihat kebaruan terjadi untuk bangsa ini tidak dapat dibendung lagi.  Indonesia harus dilahirkan kembali.

Apakah Indonesia Baru Itu?

Indonesia Baru adalah Indonesia yang di mimpikan Tuhan sendiri ketika Dia melahirkan bangsa ini 17 Agustus 1945. Melalui dua putra bangsa, Sukarno & Hatta, Tuhan melakukan mujizatnya di depan mata bangsa-bangsa. Banyak yang tidak menyadari bahwa Indonesia adalah SULUNG dari bangsa-bangsa yang dilahirkan setelah perang dunia ke-2.

Berikut adalah daftar tahun kemerdekaan bangsa-bangsa tersebut:

Indonesia – 1945 (Aug) Vietnam -1945 (Sept) India - 1947 Israel - 1948 China – 1949 Singapore – 1965 Malaysia – 1957 Brunai - 1971

Dalam tradisi kerajaan yang sulung adalah PEWARIS TAHTA dari raja.  Perhatikan tahun-tahun itu, bahkan Israel, China, Singapore merdeka setelah Indonesia.  Apakah kebetulan?  Bagi yang percaya kodrat Ilahi, semuanya sudah diatur dalam kebenaran dan keadilanNya.  Indonesia memiliki destiny sebagai bangsa yang besar.  Sebab itu sumber daya alam yang luar biasa limpah, dan sumber daya manusia yang sangat bhinneka plus realitas sebagai negara kepulauan terbesar di dunia membuktikan Indonesia memang luar biasa.

Kesulungan Indonesia ini seakan-akan hilang selama hampir 70 tahun terakhir.  Korupsi, Kolusi, Nepotisme PLUS isu suku, agama, ras, dan golongan masih di bayangi pelanggaran HAM disana sini membuat seakan-akan bangsa ini bangsa yang biadab dan tidak punya masa depan.  Tapi itu persepsi yang salah!

Rencana Tuhan tidak pernah gagal.  Indonesia yang kecil dan lemah akan menjadi menjadi besar dan kuat, bukan karena kepandaian manusia, tapi karena Tuhan sendiri yang menjaga dan mengawal bangsa ini.

Indonesia Baru adalah Indonesia yang dikembalikan ke blueprint Ilahi atau denah Ilahi setelah hampir 70 tahun di selewengkan.  Indonesia yang sebenarnya.  Indonesia yang berfondasi Ketuhanan serta Kemanusiaan dan bersatu-padu dengan hikmat kebijaksaan untuk meraih KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Pancasila adalah berkat dan rahmat Ilahi untuk ribuan pulau dan ratusan bahasa yang ada di bangsa yang besar ini.

***

Setuju atau tidak setuju, Jokowi-JK sudah sah menjadi presiden dan wakil.  Berarti itu adalah kehendakNya juga. Ataukah kita berani mengatakan Tuhan kali ini salah karena Jokowi yang menang?  Tentu tidak.  Baik pendukung Jokowi maupun Prabowo semua beragama dan percaya pada kedaulatan Tuhan yang maha kuasa.  Perbedaan persepsi tentang "Tuhan yang mana" tidak menghapus kenyataan bahwa ada Tuhan yang benar-benar berkuasa dan mengatur jalan hidup kita semua.

Mengenai polemik berbau agama yang dihembuskan, kita percaya semata-mata karena politik kekuasaan.  Sebagai WNI yang waras, mari kita kembali ke tujuan bapak-bapak bangsa ini membangun NKRI, yaitu untuk menyatukan perbedaan menjadi 1 negara Indonesia.  Jangan mau kita diadu domba oleh politikus-politikus haus kekuasaan yang menggunakan "perbedaan" sebagai senjata untuk menjatuhkan.

Di penghujung tahun ini ini, alangkah indahnya kita semua intropeksi untuk memasuki tahun 2015.  Tahun dimana Indonesia akan menjadi primadona di Asean dan dunia.  Bahkan Obama dan Xi Jin Ping menyadari bahwa apabila Indonesia benar-benar bangkit dan menjadi hebat di tangan Jokowi, Amerika dan China pun harus berhitung ulang.  Ini bukan lagi mimpi dan harapan, Indonesia Baru sudah hadir.  Ini waktunya membangun bangsa ini.  Gemah ripah loh jinawi. Itulah destiny dari Indonesia.    Let's do it guys!

Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun