Mohon tunggu...
Mom Nayla
Mom Nayla Mohon Tunggu... -

Mantan jurnalis (ho..ho... ini selalu diulang biar Nayla inget), sekarang ibu rumah tangga, bersuamikan seorang jurnalis televisi yang handal serta pintar dan memiliki seorang putri yang memiliki perpaduan fisik, sifat, watak dan kebiasaan kami berdua, itu dulu deh....

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Undangan Pernikahan Yang Ajaib

27 Desember 2018   20:06 Diperbarui: 1 Januari 2019   16:59 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama kali nih menulis di kompasiana (besok kalo sempat mau bikin bubur merah putih ah wkwkkww), dan bingung mau masuk kategori yang mana, akhirnya saya pilih hobi aja deh, karena saya saya hobi ngumpulin segala hal tentang lumba lumba, kura kura atau mobil VW, sementara suami saya hobi nonton bola.

Kebetulan tulisan ini sudah saya posting di blog, untuk tulisan pertama saya pilih ini yaaa, jangan ada yang protes.

Kepingin nulis tentang undangan pernikahan kita dulu, gara-gara lihat postingan salah satu teman di facebook, yang bilang undangan nikahnya sederhana, simple bahkan ada yang komentar "ini pestanya di Mc D ya" hi...hi..., apa kabar dong dengan undangan nikah kita yang ajaib.

Undangan bernuansa ajaib sebenarnya karena masalah dana yang ketat, pas kerja dulu saya gak pernah nabung, biasalah anak muda gaji tiap bulan buat foya foya, mau beli apa saja gak pakai mikir dan gak lihat harga pula hi...hi...

Nah pas 6 bulan sebelum hari H (3-12-2005), diajak nikah sama ayang mbep seperti tersadar, langsung ngebut nabung, soalnya kita berduakan anak yatim ceritanya dan sudah bertekad kalau menikah harus biaya sendiri, gak mau ngerepotin mami dan mama kita berdua.

Setelah dikumpulin uang tabungan kita berdua, ternyata banyak biaya dan paket pernikahan yang harus dipangkas, seperti foto prewed kita hapus hiks, padahal banyak ide foto mau dituangkan, pakai baju bola, kita berdua lagi di ruang siaran (waktu itu kita berdua masih sekantor di kantor berita radio 68H), atau lagi di laut berenang bareng lumba lumba (nah kalo ini beneran khayalan).

Sedih sih, tapi seperti calon suami bilang cincin nikah dan undangan kita bikin seperti yang kita mau. Apalagi kita harus beli perlengkapan isi rumah tempat tinggal kita nanti, jadilah konsepnya yang sederhana aja deh.

Untuk cincin nikah dari dulu kepinginnya dari emas putih dan ada lumba-lumbanya. Dari yang tadinya kepingin lumba lumbanya dua ekor akhirnya diganti 1 ekor saja, dari yang bentuknya agak melingkar sampai akhirnya pose rebahan.

Begitupun undangan, gw pinginnya tetap ada si lumba lumba, karena ikan ini ikan yang paling setia sama pasangannya cieeeee... dan petikan kalimat cinta dari Kahlil Gibran sedangkan calon papanya Nayla ini pingin ada foto Ruud Van Nistelroy, pemain bola idolanya. Weees kita yang mau nikah, kita bikin semua seperti yang kita mau.

Biar gak penasaran nih eke kasih fotonya biar pada takjub.

Tampak depan, undangan dan cincin nikah kita

Tampak belakang, inikah pengantinnya? wkwkwkkwk

Udah kelar ketawanya atau malah nangis lihat undangan nikah kita?. Banyak yang nanya sih, apa itu foto pengantinnya? lah trus masa Nistelroy pasangannya lumba lumba wkwkwkwkw.

Seperti gak serius tapi semua gak bisa protes, kan kita yang mau nikah, biaya juga gak minta siapa siapa, jadi dengan pede kita sebarlah undangan itu, jaman dulu belum ada whatsapp, dan sosmed.

Jadilah kita keliling mengantar satu satu, bahkan menempel undangan di setiap tempat wartawan nongkrong, pokoknya siapa aja di undang deh, beruntungnya teman liputan kita sebagian besar sama orangnya.

Akhir cerita pesta memakai adat Palembang, sesuai daerah kelahiran mami (kebetulan adiknya suami menikah lebih dahulu dengan adat Padang) berlangsung dengan meriah, lancar dan membahagiakan.

Karena banyak pihak yang membantu, seperti terman satu kontrakan di Utkay Ucu agustin, bikin video personal yang mewawancarai semua teman kantor dan tamu undangan lain, serta adik saya menyumbang suvenir, soal suvenir saya ceritain dikit ya, saya kepingin suvenirnya mobil VW mainan dari keramik, karena selain lumba lumba saya ini pecinta mobil VW kodok dan kura kura.
tapi pas dua hari sebelum hari H, tukang suvenirnya bilang dia gagal memenuhi pesanan adik saya karena hujan terus jadi keramiknya gak kering, mau marah waktu sudah mefeeet, terpaksalah beli yang ada, untung ada keramik kura kura.

Tapi tetap calon pengantin wanita yang manjyaaaah dan imut imut ini nangis sesengukan karena suvenir nikah impian buyar sudah. Walaupun calon suami saya bilang kan undangan sama cincin pernikahan sudah seperti yang saya mau.

Tangis saya baru stop setelah melihat adik saya menurunkan kotak besar dan berat dari motornya, ya Allah konyol banget ya saya menangis untuk alasan yang gak penting, sementara adik saya sudah dengan ikhlas membelikan suvenir bahkan mengambilkan langsung dari tokonya.

Kebahagiaan lainnya saya terima dari Santi radio Cakrawala, yang menyumbang satu grub band kumplit dengan alat musiknya plus kendaraan mereka untuk bolak balik.

Padahal sempat sedih lagi, membayangkan pesta pernikahan kita akan sepi tanpa ada musik gedumbrang gedumbreng. Gak hanya itu teman teman kantor seperti, Atik, Monique, Stania, Wildan dan teman teman adik saya, jadi pager ayu dan pager bagus.

Sedangkan Sandra bekas teman satu kantor bahkan satu meja jadi MC pernikahan bersama Rendra sepupu suami, bahkan ada teman yang meminjamkan uang 500 ribu karena ATM kami seperti ucapan mas pengisi bensin, saat kita isi bensin, Kembali ke NOl ya om hi...hi...makasih ya Iman.


Kita ternyata dikelilingi oleh keluarga dan teman - teman yang baik, apalagi kita juga dibikinin wedding cake sama Ita salah satu sahabat terbaik (adik saya sampai gak tega makan cake itu karena ada muka kita berdua hi...hi...).


Hadiah penutup, kita dikasih tiket pesawat berdua pulang pergi dari Ina adiknya suami, untuk melihat langsung lumba lumba di laut Lovina, yaaaay.

Seru..... Dan semua ke rempongan menyiapkan pernikahan itu, berbuah manis, hari ini 3 Desember 2018, kita (saya dan Doddy Rosadi) sudah mengarungi lautan penuh lumba lumba selama 13 tahun dengan buah cinta kami Alanis Nayla Ramadhani (12th).

Tulisan ini sudah berulang-ulang saya ceritain ke Nayla dengan pesan yang sama, cari jodoh yang baik seperti papa (ehmmm...) yang rajin sholat, gak merokok, dan gak minum (kalau sudah bagian ini, Nayla pasti bilang nanti haus dong ma).

Yang paling penting rencanakan pernikahan yang menyenangkan buat mereka berdua bukan menyenangkan orang lain, dan sesuai dengan kemampuan, seperti yang kami lakukan.

Kecepetan sih nasihatnya tapi kan gak tau apa kita sempat kalau nasihatnya dikasih pas dia sudah mau nikah. Aaaah Happy Anniversary ya buat kita, doakan kami langgeng sampai maut memisahkan, Aamiin.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun