Tampak depan, undangan dan cincin nikah kita
Tampak belakang, inikah pengantinnya? wkwkwkkwk
Udah kelar ketawanya atau malah nangis lihat undangan nikah kita?. Banyak yang nanya sih, apa itu foto pengantinnya? lah trus masa Nistelroy pasangannya lumba lumba wkwkwkwkw.
Seperti gak serius tapi semua gak bisa protes, kan kita yang mau nikah, biaya juga gak minta siapa siapa, jadi dengan pede kita sebarlah undangan itu, jaman dulu belum ada whatsapp, dan sosmed.
Jadilah kita keliling mengantar satu satu, bahkan menempel undangan di setiap tempat wartawan nongkrong, pokoknya siapa aja di undang deh, beruntungnya teman liputan kita sebagian besar sama orangnya.
Akhir cerita pesta memakai adat Palembang, sesuai daerah kelahiran mami (kebetulan adiknya suami menikah lebih dahulu dengan adat Padang) berlangsung dengan meriah, lancar dan membahagiakan.
Karena banyak pihak yang membantu, seperti terman satu kontrakan di Utkay Ucu agustin, bikin video personal yang mewawancarai semua teman kantor dan tamu undangan lain, serta adik saya menyumbang suvenir, soal suvenir saya ceritain dikit ya, saya kepingin suvenirnya mobil VW mainan dari keramik, karena selain lumba lumba saya ini pecinta mobil VW kodok dan kura kura.
tapi pas dua hari sebelum hari H, tukang suvenirnya bilang dia gagal memenuhi pesanan adik saya karena hujan terus jadi keramiknya gak kering, mau marah waktu sudah mefeeet, terpaksalah beli yang ada, untung ada keramik kura kura.
Tapi tetap calon pengantin wanita yang manjyaaaah dan imut imut ini nangis sesengukan karena suvenir nikah impian buyar sudah. Walaupun calon suami saya bilang kan undangan sama cincin pernikahan sudah seperti yang saya mau.
Tangis saya baru stop setelah melihat adik saya menurunkan kotak besar dan berat dari motornya, ya Allah konyol banget ya saya menangis untuk alasan yang gak penting, sementara adik saya sudah dengan ikhlas membelikan suvenir bahkan mengambilkan langsung dari tokonya.
Kebahagiaan lainnya saya terima dari Santi radio Cakrawala, yang menyumbang satu grub band kumplit dengan alat musiknya plus kendaraan mereka untuk bolak balik.