Padahal permasalahannya  itu berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan. Konflik yang berawal dari berkumpulnya mayoritas pemuda pengangguran. Jika kita melihat Maluku tenggara maka disanalah tempat yang kaya dengan objek wisatanya, namun potensi itu tidak memiliki daya tarik yang dapat mendatangkan investor sebagai kondisi keamanan.
Begitupun daerah leihitu Salahutu,sebagai daerah wisata hukum tidak bekerjanya sebagai ketertiban dan perlindungan disana, konflik yang terjadi dan objek wisata yang tata kelola ya tidak dikembangkan dengan standar nasional atau modern. di seram dan  Maluku tengah banyak banyak terjadi sengketa hak Ulayat  atau batas tana negeri negeri adat.
Latu orang Maluku, sosok yang tidak ada kesan padanya, sosok kuat namun sulit untuk dicintai apalagi dibenci. panglima hukum yang tidak banyak aksi,namun banyak jasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H