Sebelum kita membahas tentang kesehatan mental, kita harus mengetahui dahulu pengertian dasar dari kesehatan. Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan yang mempengaruhi fisik, mental dan sosial yang cukup dan tidak terdapat penyakit atau kelemahan.  Sedangkan menurut Robert.H.Brook dalam library binus (2017), kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki dan bukan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai. Kesehatan itu tersendiri tidak terfokus kepada kesehatan fisik yang sehat, bugar namun mencakup jiwa yang sehat di mana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan yang ada. Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang mencakup  kemampuan-kemampuan untuk mengelola stress, untuk bekerja secara produktif dan dapat menghasilkan, serta memiliki peran dalam komunitasnya.  Kesehatan mental yang baik dan terjaga, yaitu ketika kita merasakan kondisi batin yang baik, tentram dan tenang, sehingga kita dapat menikmati dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik dan menghargai orang yang ada di sekitar. Ketika kita memiliki kesehatan mental yang buruk atau terganggu akan mempengaruhi suasana hati, kemampuan dalam berpikir serta sulit untuk mengendalikan emosi.
    Penyakit mental dilihat dari gejalanya dibagi menjadi 2, yaitu psikotik dan nonpsikotik. Penyakit mental psikotik (psikosis) merupakan kondisi mental yang menyebabkan susah membedakan realita, sering berhalusinasi dan delusi. Penyakit mental nonpsikotik penderitanya mengalami gangguan perasaan atau memiliki pola pikir yang bertolak belakang dengan hukum atau norma yang berlaku, penyakit ini berkaitan erat dengan stress dan trauma. Gangguan mental itu juga berkaitan dengan kecemasan yang berlebihan. Penyebab gangguan kecemasan ini berbagai macam, pada umumnya disebabkan oleh interaksi antara faktor biologis dan faktor lingkungan, yaitu biopsychosocial model atau diathesis-stress model.  Kesehatan mental juga memiliki hubungan dengan kehidupan sosial, seseorang yang menderita kesehatan mental dominan memiliki permasalahan pada relasi, perawatan diri, seks, kepekaan, dan sebagainya, kondisi lingkungan sosial yang sehat akan melahirkan individu yang sehat dan memiliki pandangan yang positif. Kesehatan mental adalah komponen dasar dari definisi kesehatan. Oleh karena itu, terdapatnya gangguan kesehatan mental tidak bisa diremehkan apalagi pada masa pandemi sekarang, terdapat sekitar 450 juta orang yang menderita kesehatan mental dan perilaku di seluruh dunia. Di Indonesia, berbagai faktor biologis, psikologis, sosial serta keanekaragaman penduduk, maka memungkinkan kasus kesehatan mental akan terus bertambah.  Terdapat hubungan yang memiliki makna secara statistik antara disabilitas dan gangguan mental emosional responden. Dapat dipahami ketika seseorang meengalami kekurangan fisik dan kekurangan sosial, yang dapat mempengaruhi kejiwaan mereka. Kondisi fisik dapat menyebabakan persoalan mental dan sebaliknya masalah mental dapat memperburuk fisik yang dikutip dari Wardhani.
   Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental harus kita perhatikan dan kita jaga. Penyakit mental dapat memunculkan berbagai jenis masalah kesehatan fisik, masalah dalam kehidupan sehari-hari, dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, serta dapat menurunkan kinerja otak dan produktivitas dalam belajar dan bekerja.  Dan jika kesehatan mental terganggu, maka akan menyebabkan timbulnya gangguan mental. Kehidupan seseorang sangat mempengaruhi kesehatan mental, contohnya ketika kita berada dalam kehidupan atau lingkungan yang tidak baik. Seorang anak broken home (keluarganya tidak utuh) yang berkemungkinan sering mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga akan sangat mempengaruhi kesehatan mental anak itu sendiri dan apabila berkelanjutan akan bisa menyebabkan gangguan jiwa bahkan bunuh diri. Penyebab kesehatan mental tidak mencakup itu saja, ada beberapa penyebab umum, seperti:
1. Faktor genetik atau memiliki riwayat gangguan mental dalam keluarga.
2. Pernah menggalami pelecahan seksual dan bullying.
3. Memiliki gangguan pada otak.
4. Kehilangan keluarga, teman, pekerjaan yang bisa menyebabkan munculnya stress dan merasan kesepian.
5. Pengaruh zat racun, alkohol atau obat-obatan yang dapat menyebabakan kerusakan otak.
6. Mengalami masalah ekonomi.
   Sebelum kita menjaga kesehatan mental, baiknya kita mengetahui dahulu apakah kesehatan mental kita baik atau buruk.  Dengan mengetahui kesehatan mental yang kita punya itu merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap diri sendiri atau bisa disebut juga dengan self-awareness. Dengan begitu kita akan lebih mudah untuk memahami serta mengontrol diri. Cara kita mengetahui bahwa kesehatan mental kita baik atau buruk, antara lain:
1. Ketika kamu merasa tidak sabaran dan cepat marah, menurut Offner dalam Pratiwi (2019), perasaan cepat marah bisa menjadi tanda depresi atau kecemasan.