Polisi menyelidiki kamera cctv yang ada dalam butik mami, ternyata cctv nya tidak berfungsi dan tidak terekam apapun, bahkan tidak ada tanda-tanda sidik jari sekalipun. Polisi tidak dapat memprosesnya. Mami pulang kerumah dengan wajah geram hendak mencari Mira, ia mengetuk kamar Mira dengan kencangnya, karena tidak ada jawaban, mami masuk dan tidak didapatinya lagi si Mira. Mami semakin kesal dan ada tertulis pada secarik kertas, “Mami, terimakasih sudah merawatku, tapi aku ingin mencari ibu dan bapakku, aku mau melanjutkan pendidikanku, hingga aku boleh memeperoleh gelar, ketika aku sudah memperoleh gelar nanti, aku akan mengusahakan berbagai cara untuk mencari orangtuaku, aku juga berjanji akan kembalikan semua uang dan baju-baju mahal butik mami yang aku ambil, mami jangan kuatir, aku akan selalu ingat mami. Buat kak Raja, terimakasih sudah menjadi kakak terbaikku, aku sayang kalian berdua, jaga kesehatan ya mami, hingga suatu saat nanti aku boleh sukses dan membalas jasa-jasa mami”. Salam kasih, Mira. Mami membacanya dengan mata berbinar-binar dan enath perasaan seperti apa yang ingin ia luapkan sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H