Secara keseluruhan, pidato ini cukup persuasif untuk disampaikan kepada khalayak, terutama dalam konteks pemilu yang akan datang. Anies Baswedan telah membangun ethos yang baik sebagai tokoh yang berkomitmen pada integritas dan kejujuran dalam pemilu. Pathos atau daya tarik emosionalnya cukup efektif, meskipun dapat lebih diperdalam dengan penggunaan bahasa yang lebih emosional. Logos dalam pidatonya juga kuat, karena ia mempresentasikan argumen logis tentang pentingnya pemilu yang adil untuk menjaga legitimasi pemerintah dan kepercayaan publik.
Namun, untuk lebih meningkatkan efektivitas pidatonya, Anies dapat menambahkan contoh nyata atau data yang mendukung argumennya tentang kecurangan pemilu dan dampak buruknya terhadap demokrasi. Selain itu, penggunaan kisah yang lebih personal atau pengalaman nyata dari rakyat bisa membuat emosionalitas pidatonya lebih kuat, sehingga lebih menyentuh hati audiens. Pidato ini memiliki dasar yang kuat dari segi retorika dan berpotensi mencapai efek persuasif yang diinginkan jika disampaikan dengan gaya yang lebih dinamis dan emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H