3. Optimisme
  Pesan yang disampaikan mengandung ajakan untuk optimis terhadap masa depan Indonesia. Menekankan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan penggunaan teknologi, Indonesia bisa melakukan lompatan besar menuju kemajuan. Hal ini mendorong audiens untuk berpikir positif dan percaya bahwa perubahan besar dapat tercapai.
4. Urgensi
  Di era persaingan global dan revolusi industri 4.0, pidato tersebut menekankan bahwa perubahan tidak bisa ditunda. Ini menciptakan rasa urgensi yang mendesak audiens untuk segera beradaptasi dan berinovasi agar tidak tertinggal di panggung internasional.
5. Rasionalitas dan Fakta
  Didasarkan dengan memberikan argumen yang didukung oleh fakta, seperti dampak dari revolusi industri 4.0, perubahan pasar kerja, serta tantangan yang dihadapi Indonesia, seperti bencana alam dan ancaman ekonomi global. Dengan menggunakan argumen logis, pidato berusaha meyakinkan audiens bahwa jalan yang diusulkan adalah yang paling rasional.
6. Visi Masa Depan
  Pidato ini menawarkan gambaran jelas tentang visi Indonesia yang lebih baik di masa depan, dengan kualitas SDM yang unggul, inovasi teknologi, hilirisasi industri, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan menyampaikan visi yang menginspirasi, pidato tersebut mengajak audiens untuk percaya dan bergerak ke arah yang sama.
7. Ajakan untuk Bertindak
  Presiden Jokowi secara langsung mengajak semua pihak untuk bekerja keras, berinovasi, dan bersikap optimis. Seruan langsung ini merupakan bentuk persuasi yang kuat, mendorong audiens untuk mengambil tindakan konkret demi kemajuan bangsa.
Pidato ini menggunakan perpaduan nilai-nilai emosional, logis, dan etis yang saling melengkapi untuk  audiens, menggerakkan mereka menuju tindakan bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.