Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT DR Ke-13 UIN Walisongo Semarang adakan pelatihan pembuatan selai alpukat di desa Jetis, Ngasem, Bandungan, hari Jum'at (18/02/2022).Â
Pelatihan dilakukan karena desa tersebut memiliki potensi buah alpukat yang bisa dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi produk yang bernilai jual dan bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
Buah avocado atau yang biasa sering kita sebut buah alpukat merupakan buah yang memiliki banyak manfaat. Kandungan lemak jenuh tunggal atau monounsaturated fat acids,memiliki banyak khasiat yang baik untuk tubuh.Â
Buah cocok sekali untuk diet, karena kandungan vitamin yang ada didalam buah ini juga sangat banyak. Buah Alpukat dapat dimakan langsung atau diolah dengan berbagai jenis hidangan. Salah satu inovasi KKN MIT DR Ke-13 posko 20 adalah dengan mengolah buah alpukat menjadi selai alpukat.
Rasa selai alpukat sangat khas, memiliki cita rasa legit dan manis yang menambah kelezatan selai alpukat ini. Aisyah Ilham Fatihah selaku anggota kewirausahaan mengungkapkan selai alpukat menghasilkan rasa yang pahit di akhir saat dimakan. hal ini disebabkan karena memang buah alpukat akan menghasilkan teksur yang pahit saat di uap.Â
Proses pembuatan selai alpukat kan direbus sehingga inilah yang mengakibatkan teksturnya menjadi pahit. oleh karena itu saat pembuatan, agar rasanya tidak terlalu pahit, maka pada percobaan ke-5 mengurangi jangka waktu perebusan agar tidak terlalu lama.
"Untuk kendala yang dialami salah satunya pada rasa yang awal-awal itu kurang pas, kami melakukan percobaan selai alpukat hingga lima kali dan baru mendapatkan rasa yang pas" ungkap Aisyah.
Aisyah Menambahkan adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat selai alpukat yaitu seperti buah alpukat, gula, susu kental manis, tepung maizena, garam, dan mentega.
"Selai alpukattanpa pengawet dan bahan yang dibutuhkan sangat sederhana sehingga diharapkan semua org bisa membuatnya sendiri dirumah yaitu dengan bahan2 seperti buah alpukat, gula, susu kental manis, tepung maizena, garam, dan mentega", kata Aisyah.
Cahya Ningsih selaku Kadus Desa Jetis mengatakan selai alpukat ini lumayan berhasil namun harus dikembangkan lagi agar rasa pahitnya hilang.