mahasiswa seharusnya sudah tidak asing lagi dengan sebuah kegiatan yang dinamakan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Walaupun, dua tahun ke belakang situasinya cukup berbeda diakibatkan pandemi Covid-19.
Bagi siapa pun yang pernah menjadiKKN yang awalnya dilaksanakan luring, berubah menjadi daring dengan waktu yang dipersingkat pula. Namun, KKN daring yang dilakukan sejak bulan Juli hingga Agustus (10/8/2022) kemarin, tidak menghalangi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat secara langsung.
Contohnya, selain membuat program kerja daring dengan memanfaatkan media sosial, Kelompok KKN 83 Universitas Pendidikan Indonesia juga membuat dan mengikuti program-program yang memperbolehkan mereka berkomunikasi secara akrab dengan masyarakat di Kelurahan Leuwigajah, Cimahi Selatan.
Melalui program menanam bersama, survei, sosialisasi, ditambah membantu program yang sudah ada di masyarakat seperti kerja bakti, periksa jentik, dan imunisasi anak, secara natural masyarakat menceritakan keadaan di sekitar mereka.
Berkat cerita para warga, mahasiswa tidak hanya terpaku kepada apa yang sudah mereka ketahui sebelumnya, tetapi mahasiswa juga mempelajari banyak hal-hal baru yang “ghaib” atau yang biasa luput dari perhatian.
“Untuk persalinan, Alhamdulillah di sini semuanya sudah menggunakan tenaga kesehatan (di fasilitas kesehatan),” ucap salah seorang Kader RW 09 Leuwigajah saat diwawancarai tentang proses persalinan Ibu pada hari Jumat (12/8/2022).
Ia juga menjelaskan, selain karena mudahnya akses terhadap fasilitas kesehatan, jumlah kelahiran yang didominasi oleh pasangan dengan usia memadai juga menjadi faktor persalinan dilakukan dengan cara ideal. “Kalau di daerah lain, banyak kasus kehamilan di bawah umur, jadi melahirkannya sering diam-diam,” jelasnya lebih lanjut.
“Ada juga yang nggak mau diimunisasi sama sekali, nggak di-KB juga, hanya ikut pemberian vitamin A saja,” Kader tersebut bercerita lagi ketika ditanya tentang partisipasi masyarakat dalam program imunisasi bayi.
Adapun, alasannya karena perbedaan pandangan tentang imunisasi dan KB dari warga itu sendiri. Fakta-fakta yang dibeberkan tentu tidak bisa diketahui secara konkrit, jika mahasiswa tidak langsung berbincang dengan masyarakat.
Hal terkait kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak di atas, memang menjadi salah satu perhatian dalam 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan SDGs (Sustainable Development Goals) yang tercakup dalam tujuan ke-3 SDGs, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Melalui indikator tersebut, pemerintah berupaya mengurangi angka kematian keduanya. 17 tujuan SDGs ini pulalah yang menjadi landasan tema KKN Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022.