Atau Anda membeli hampers mangkok atau mug. Selain kemasan box barang yang rapi, penjual akan melapisinya dengan bubble wrap agar tidak pecah. Kadang bubble wrap ini juga berlapis di bagian luar.
Atau mungkin Anda menyiapkan hampers yang berbeda-beda menyesuaikan penerimanya. Katakanlah anda beli dari 5 toko online. Tentu akan makin banyak kemasan plastik, bubble wrap, dan selotape yang susah dilepas itu. Ternyata residunya banyak ya.
Pensiunnya Gelas Kaca
Tapi tunggu, hiruk pikuk lebaran juga menghasilkan sampah yang tak kalah banyak. Berkeliling dari rumah ke rumah, teh hangat dalam gelas telah berganti menjadi air putih atau minuman rasa buah dalam kemasan. Dari yang wujudnya botolan, kotakan, hingga gelasan.
Saya mengalami peralihan teh panas menjadi minuman kemasan. Betapa lelahnya mencuci gelas kaca dan mengangkut gelas-gelas kala tamu berganti. Untungnya orangtua punya stok gelas yang banyak. Kini, kalaupun ada open house di rumah, so pasti saya tak sanggup menyajikan teh hangat gelas kaca dalam jumlah banyak.
Selain perkara minuman, kue lebaran dalam toples besar juga mulai dibungkus plastik kecil. Mungkin karena kue tersebut rawan mlempem karena terbuka dalam waktu lama, maka produsen mengemasnya dalam plastik kecil. Masih ada lagi, jeli, permen, snack, bahkan emping dan kacang mede dikemas plastik kecil-kecil.
Di desa, kunjungan lebaran disertai makan. Mereka menyajikan set makan lengkap dalam meja besar dengan piring bertumpuk. Tamu yang datang bergiliran dijamu untuk makan.Â
Karena selalu diajak makan, maka kami mengambil makan sedikit-sedikit saja agar perut tidak begah. Jadi, syukurlah makanan juga tidak terbuang nyisa. Beda cerita kalau nasi kotak. Pasti sampahnya akan banyak.
Sampah Kala Sahur di Rest Area
Apakah anda termasuk pemudik lebaran?Â
Bagi yang memilih jalan dini hari tentu akan menemukan betapa padatnya rest area di jam-jam sahur. Karena kemacetan di jalur masuk rest area, maka mobil-mobil memilih parkir di bahu jalan. Ada banyak pemudik yang menggelar makan sahur di dekat mobil. Situasinya sungguh seperti piknik, ya... Â pique nique.
Meskipun ada banyak tempat sampah yang disediakan rest area, namun sampah- sampah makanan sisa sahur ini terlihat menyumpal di pinggir jalan. Inilah wajah asli kita. Meninggalkan sampah di mana-mana. Toh nanti ada yang membersihkan.
Maka saya salut dengan pengelola rest area yang gerak cepat menurunkan tim kebersihan. Mereka bebersih setelah para pemudik meneruskan perjalanan.