Kalau anda memang berencana tinggal di rumah sendiri, baik itu baru atau second, mungkin membeli rumah merupakan pilihan bijak. Namun harus dipahami bahwa cicilan KPR tidaklah murah.
Kita perlu membandingkan suku bunga KPR antara bank satu dengan bank lain dengan pertimbangan masa tenor tertentu.
Misalnya bank menetapkan bunga KPR flat untuk beberapa tahun pertama, katakanlah pada 3 tahun pertama, bunga KPR 6%. Lalu tahun selanjutnya floating, alias mengikuti suku bunga acuan yang ditetapkan pemerintah.
Begini simulasinya. Di 3 tahun pertama, anda hanya kena KPR 6%, namun di tahun ke 4, naik jadi 11%. Misalnya di 3 tahun pertama, cicilan bulanan sejumlah 5 juta rupiah, lalu di tahun ke 4 naik menjadi 6,5 juta per bulan.
Pada tahun ke 5 hingga seterusnya, bukan tak mungkin akan naik lagi tergantung kebijakan suku bunga pemerintah. Wah wah, kok jadi banyak ya ? Kenaikan ini tentu bukan jumlah yang kecil, bisa jadi di luar espektasi. Dan sayangnya, kenaikan gaji tidak setinggi kenaikan bunga KPR.
Berapa lama tenor kredit rumah yang anda ambil ? Semakin panjang tenor, katakanlah 20 tahun, maka tanggungan cicilan bulanan anda akan makin lama. Jika dihitung nominal per bulannya mungkin tidak besar. Namun jika ditotal secara keseluruhan dalam kurun waktu tersebut, anda akan terperanjat melihat berapa harga rumah yang anda beli dengan metode mencicil. Sebaliknya, semakin pendek tenor kredit rumah, maka jumlah cicilan semakin besar.
Maka perhatikan dengan seksama tawaran KPR dari bank. Pastikan anda tidak dikagetkan besarnya cicilan bulanan. Jika tidak, anda akan pusing tujuh keliling mengatur pos keuangan untuk cicilan rumah, konsumsi, transportasi, kesehatan, pendidikan, dll.
Mengurangi Besarnya Cicilan KPR
Untuk mengatasi hal ini, anda bisa mengalokasikan sekian juta dari bonus tahunan untuk membayar cicilan rumah. Dengan harapan, anda bisa menyelesaikan cicilan lebih cepat dari rencana awal dan mengurangi besarnya cicilan bulanan. Biasanya akan ada denda dari bank.
Untuk para pencari rumah, perencanaan keuangan sangatlah penting. Karena membeli rumah bukan hanya sejumlah harga rumah dan cicilan (seperti iklan yang ditawarkan). Namun juga membayar pajak BPHTP, beaya notaris, merenovasi kekurangan rumah, membeli kasur, dan seterusnya.
Maka belilah rumah sekuat kantong. Jangan beli rumah 1 M jika uang dan cicilan bulanannya tak kuat ya. Tak perlu makan gengsi, yang penting ketenangan hati. Kalau perlu, kencangkan ikat pinggang. Tak perlu mewek melihat rekan-rekan yang liburan dan nonton konser Coldplay. Mungkin leisure itu belum saatnya untuk anda nikmati saat ini. Kini saatnya nyicil rumah.