Mohon tunggu...
Hani Rai
Hani Rai Mohon Tunggu... Petani - Belajar jadi petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Senandung Ramadan bersama Nasida Ria dan Siulis-Hadad Alwi

26 Maret 2024   19:12 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:13 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai sholat magrib, saya akan pulang ke rumah untuk makan, dan berangkat lagi untuk sholat isya-tarawih. Wah ternyata dulu saya sangat sibuk dan bersemangat sekali ke masjid ya.

Cinta Rasul, Album Berbahasa Arab yang Everlasting
Masa berganti. Sekitar SMA dan awal kuliah, lagu religi yang menemani saya adalah lagu-lagu Sulis dan Hadad Alwi, dari album Cinta Rasul. Setelah sholat ashar, takmir masjid akan menyalakan kaset Cinta Rasul. Itu tanda kita musti siap-siap berangkat mengaji. Kali ini bukan sebagai santri, namun sebagai teman belajar santri.

Saya tidak hafal judul lagunya. Namun saya hafal urutan lagu-lagu itu. Ada lagu Ya thoyyibah, Ya rabbibil musthofa, Ahmad ya habibi, Ummi, dll. Kini saya buka spotify, dan menemukan Sulis dan Hadad Alwi di album Cinta Rasul. Saya pun membayangkan gaya menyanyi Sulis dkk yang menengadahkan tangannya ke atas.

Mayoritas lagu-lagu Sulis - Hadad Alwi berbahasa Arab. Namun tidak seperti Nasida Ria, lagu berbahasa Arab ini bisa diterima masyarakat. Bahkan saya yakin, semua Taman Pendidikan Al Quran di masa itu pernah menyetel lagu Hadad Alwi. Para santri dan Ustadz/ahnnya pasti hafal.

Terus terang saya tidak begitu paham arti liriknya. Kalaupun tahu, paling hanya beberapa kata pujian yang memang sering diucapkan.
Meskipun di album setelahnya, lagu Cinta Rasul dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia, namun entah mengapa lagu Cinta Rasul berbahasa Arab  kadung lekat ke bawah sadar. Mungkin hampir sama rasanya kala mendengar lagu Maher Zain dalam Bahasa Inggris, ke Bahasa Indonesia, ke Bahasa Perancis, dan lain-lain.

Lagu - lagu Cinta Rasul kemudian diaransemen ulang oleh Dwiki Dharmawan bersama Victoria Philharmonic Orchestra & Sydney Concert Orchestra. Hasilnya adalah album sholawat orkestra yang sangat indah, agung, dan klasik. Album ini bertitel Love For The Messenger With Orchestra yang rilis pada tahun 2002. Sebuah karya shalawat orkestra pertama di Indonesia.


Sumber : Spotify
Sumber : Spotify
Sungguh, lagu-lagu Cinta Rasul membawa ingatan saya menjadi remaja masjid, bersama teman-teman yang ngekos di sekitar atau mereka yang jadi takmir di Masjid Al Falaah. Dari Medan, Bengkulu, Bangka, Bintan, Lampung, Kupang, Aceh, Kebumen, Sragen, Demak, dll. Mereka berkuliah di beberapa kampus ternama di Jogja. Tak ketinggalan akamsi (anak kampung sini) yang aktif bergabung sebagai Remaja Masjid Al Falaah (RISALAAH).

Kami dengan semangat 45 menjadi panitia qurban, panitia ramadhan dan Idul Fitri, takbiran keliling, bazaar, mengajar di TPA, yasinan keliling, panitia lomba antar masjid, dll. Wah menyenangkan. Masa hidup yang begitu simpel dan tidak rumit. Dan syukurlah pertemanan kami masih tersambung meski kini tersebar di penjuru negri.

Ummi ummi ummi ummiii
Lagu yang muncul selanjutnya di daftar spotify adalah lagu Ummi. Lagu Hadad Alwi dan Sulis yang somehow mengingatkan saya pada almarhumah Ibunda yang semasa sehatnya sangat rajin ke masjid.

Sedikit cerita, tiap ramadhan dulu, aktivitas kami banyak diisi di masjid. Selepas tarawih, Bapak akan berbincang dengan khatib/penceramah sholat tarawih dan mengaji. Ibu mengaji bersama ibu-ibu. Saya pun jadi agak malas segera pulang setelah tarawih.

Lha bagaimana, Bapak dan Ibu masih di masjid. Kakak-kakak satu per satu hidup mandiri. Saat masih sekolah, tak jarang saya membawa buku pelajaran supaya bisa belajar di masjid selepas sholat tarawih. Meskipun jujur, saya sering ketiduran dalam balutan mukena menunggu ibu-ibu selesai tadarus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun