Mohon tunggu...
Hani Rai
Hani Rai Mohon Tunggu... Petani - Belajar jadi petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memulai Penanganan Sampah Sirkuler dari Rumah

5 Februari 2024   20:16 Diperbarui: 6 Februari 2024   07:29 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : olahan pribadi @hani_rai with Canva

Ketiga, Mengelola sampah di rumah, mulai dari memilah hingga mengolah jadi barang baru (reproduce).

Sumber penting sampah rumah adalah konsumsi. Jadi musti ada perubahan untuk ini. Ingin lebih sehat, kami ganti minuman kemasan dengan membawa/membuat minuman sendiri. Botol minum selalu tersedia. Kopi, teh, cocoa, gula aren, rosella ada. Mau bikin jus, es loli? Boleh. Ternyata, hasrat jajan minuman jadi berkurang karena di rumah sudah biasa. Hasilnya : sampah minuman kemasan berkurang.

sumber : dok pribadi @hani_rai
sumber : dok pribadi @hani_rai

Jika membeli makanan, sebisa mungkin hindari wadah stereofoam/plastik sekali pakai. Jika perlu bawa wadah sendiri. Bumbu sachet hilang dari dapur. Butuh santan kelapa ? Cukup bawa tumbler air matang ke penjual kelapa, dan akan dapat santan segar. Bekukan santan dalam cetakan. Tadaa ! Jadilah santan instan. Efektif, efisien, dan mengurangi sampah.

Kain Pengganti Plastik

Saat belanja sayur, mayoritas pembeli minta kresek. Jika 1 ibu membeli 10 jenis sayur dan buah, maka akan ada 10 kresek plastik ! Sudah tradisi, kalau tak ada kantong, pembeli protes, 'Gak modal',  katanya. Jadi saya tawarkan plastik bekas ke mbak sayur (yang sudah tercuci bersih, kering dan layak pakai). Ternyata dia mau dan senang.

Sementara itu, saya beralih menggunakan kantong kain/jaring aneka ukuran untuk membungkus cabe, bawang, wortel, dll. Sayuran ikat atau buah besar langsung masuk tas. Jadi tiap belanja, saya bawa beberapa kantong dan tas kain sekaligus. Senangnya, kantong kain tak memakan tempat, mudah dicuci, dan disimpan. Untuk pembalut, saya beralih pada pembalut kain. Tantangannya adalah harganya yang mahal (di awal) dan musim penghujan (lama kering). Inilah reduce dan replace.

Wajib Memilah Sampah

Sebelum membuang plastik (bungkus protein hewani, bungkus sambal bakso, dll) saya akan mencuci bersih dan menjemurnya terlebih dahulu. Mengapa demikian ? Karena sisa makanan tertinggal akan jadi amoniak, bau mengundang lalat, membuat sampah tidak bisa langsung diolah dan tentu menambah kerjaan tukang sortir sampah. Terus terang, mencuci dan menjemur kresek plastik ini riweh. Daripada riweh, saya lebih memilih membawa wadah. Tidak bocor, mudah dicuci, dan bisa dipakai kembali. Takapa harganya mahal di awal, yang penting awet bertahun-tahun dan food grade.

So, inilah pengelompokkan sampah di rumah kami (sesuai peruntukannya) :

- Plastik kresek bekas layak pakai (untuk mbak sayur)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun