Mohon tunggu...
Hani Rai
Hani Rai Mohon Tunggu... Petani - Belajar jadi petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjadi Caregiver Pejuang Kanker

4 Februari 2022   18:06 Diperbarui: 4 Februari 2022   21:07 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut keladi, salah satu sudut refreshing di rumah (dok pribadi)

Berkas pengobatan rumah sakit (dok pribadi)
Berkas pengobatan rumah sakit (dok pribadi)
Keberadaan keluarga/caregiver yang menemani ke rumah sakit untuk kontrol dokter, tindakan operasi, ataupun kemoterapi, tentu akan membuat pejuang kanker merasa nyaman.    

Memahami perjuangan : penolakan dan penerimaan

Beban psikis pejuang kanker sangat besar. Umumnya ini diawali dengan penolakan (denial), mengapa kena penyakit ini. Rasa lelah, frustasi dan sakit, kadang membuat pasien putus ada. Tak jarang pasien jadi mudah emosi, marah, menyalahkan diri sendiri, Tuhan, dan orang lain. 

Secara logis, mungkin pasien bisa memahami konsep sehat dan sakit. Namun pada prakteknya, penerimaan diri (acceptance) dan ikhlas, sabar atas sakit, membutuhkan waktu.

Pejuang kanker mungkin hanya bisa menerima masukan dari orang yang dipercaya : dokter, pemuka agama, atau sesama pejuang. Beberapa pasien tidak ingin orang di sekitar tahu. Sah saja, karena ini privasi. Oleh karenanya, kita perlu menentukan siapa saja orang di lingkaran 1, 2, 3 pasien, yang perlu tahu perkembangan kesehatan.

Rasa sakit yang sangat kuat membuat pejuang kanker minum obat anti nyeri. Ada berbagai tingkatan pain killer, dari paracetamol hingga morfin. Rasa sakit yang hebat ini membuat pasien sangat tidak nyaman. 

Dokter akan menentukan obat dan dosis yang tepat untuk mengurangi rasa sakit. Ujung dari pengobatan kanker adalah pengobatan paliatif, yakni memberikan kenyamanan pada pasien.

Ikut hidup sehat

Satu hal yang sering disampaikan ahli kesehatan adalah bahayanya rokok bagi pasien kanker. Ini artinya rumah dan orang yang berkunjung harus steril dari asap rokok. Tampaknya jargon : asap rokok itu membunuhmu, adalah benar adanya.  

Yang tak kalah penting adalah pola makan sehat. Kalau dulu makan junk food dan daging bakar, kini sayuran dan ikan kukus. Dulu minum soda, kini minum jus. 

Perubahan ini butuh proses, karena rasa dan lidah itu masalah kebiasaan dan persepsi. Last but not least, hilangkan micin dari dapur dan toples makanan anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun