Mohon tunggu...
Hani Rai
Hani Rai Mohon Tunggu... Petani - Belajar jadi petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Saat Paket Ekspedisi Menghubungkan Nusantara

31 Desember 2021   08:00 Diperbarui: 31 Desember 2021   08:17 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kali berkesempatan pergi ke Lombok NTB dan mengikuti seminar, saya menemukan tenun cantik produk UMKM setempat. Kemenparekraf - penyelenggara seminar, mengundang UMKM terpilih untuk berpameran. Terpana dengan indah dan halusnya songket Sumbawa dan tenun Lombok, saya membeli masker cantik songket sebagai cindera mata.

Sepulang dari Lombok, saya pun mengontak ibu pemilik @RumahNamia untuk membeli  masker (lagi). Motif masker ini menyesuaikan perca tenun/songket setelah dibuat baju sehingga motifnya tidak pasaran. Hanya dengan berkomunikasi lewat DM di IG dan WA, kami sepakat. Ibu Maya Namia langsung memilihkan ekspedisi pengiriman beserta ongkosnya. Saya tidak bertanya banyak tentang ekspedisi apa, namun saya yakin penjual pasti memperhitungkan keamanan, kecepatan dan kepastian produk sampai ke konsumen.

Dalam waktu 2 hari, masker songket dari Nusa Tenggara Barat itu sudah mendarat di Jawa ! Senangnya hati kala mendengar suara merdu Abang kurir yang berteriak “Paket !...” Tak sangka pengiriman akan secepat ini mengingat timingnya di hari minggu, menjelang libur Nataru, dan antar pulau. Ternyata, setelah saya cek, ekspedisinya pakai JNEMajuIndonesia. Ah..pantas..

Paket dari Lombok (dok pribadi, pic by @arisindarta)               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Paket dari Lombok (dok pribadi, pic by @arisindarta) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Needed : jasa pengiriman produk fragile

Kakak saya sedang merintis UMKM kue. Usaha rumahan ini dimulai di masa pandemi. Untuk pengiriman dalam kota, biasanya menggunakan jasa kurir online. Dalam perkembangannya, konsumen mulai menghendaki pengiriman ke luar kota, untuk kolega, teman atau kerabat. Kami pun mencari ekspedisi yang mampu mengirim paket berisi makanan dalam waktu cepat dan handling rapi. Ada satu ekspedisi yang bisa melakukan itu, namun jangkauannya masih terbatas di kota besar.

Manakala ada konsumen yang ingin memesan kue ke Cikarang, Magelang, Wonosari, Sragen atau  Denpasar, pilihan pertama kami jatuh pada JNE. Kami pilih layanan yakin esok sampai (YES) agar barang sesegera mungkin diterima konsumen. Sayangnya di masa pandemi ini, layanan satu hari sampai JNEMajuIndonesia untuk sementara hanya berlaku di Jawa. Untuk pengiriman ke luar Jawa, hanya bisa menggunakan layanan reguler. 

Awalnya agak deg-degan mengingat produk kue ini bukanlah paket yang aman bisa dilempar dan ditumpuk. JNE pun tidak memberikan garansi bahwa posisi produk tidak akan dibolak-balik dan tetap aman. Namun JNE memasang stiker ‘fragile’ berwarna merah sebagai tanda bahwa paket ini membutuhkan kehati-hatian.

Sop packing luar kota (dok pribadi by @arundyaskitchen)
Sop packing luar kota (dok pribadi by @arundyaskitchen)

Demi mengupayakan agar kue tidak rusak dalam proses pengiriman, kami melakukan pengemasan ekstra. Kue dibungkus dengan plastic wrap food grade, dibungkus lagi dengan bubble wrap, lalu dimasukkan ke kotak. Kotak dibungkus lagi dengan bubble wrap, lalu diakhiri dengan plastic wrap dan label pengiriman. Prinsipnya adalah mengupayakan celah sekecil mungkin antara barang dengan kemasan untuk meminimalisir goncangan yang bisa merusak bentuk. Syukurlah sejauh ini apple pie dan fruit cake produksi @Arundyaskitchen aman sampai tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun