Mohon tunggu...
Hanindyo Benayekti
Hanindyo Benayekti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Saya sangat tertarik dengan dunia event dan senang berinteraksi dengan orang lain. Saya juga memiliki ketertarikan yang tinggi dalam mencoba dan memulai sesuatu hal yang baru. Saya pun selalu turut serta ambil bagian dalam berbagai kegiatan karena disitulah saya bisa belajar banyak hal yang sebelumnya tidak saya tahu dan saya berharap bisa berproses didalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Music

Menjaga Regenerasi Antar Musisi Melalui Festival Musik di Indonesia

21 Desember 2022   15:34 Diperbarui: 21 Desember 2022   15:41 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Musik tidak lebih dari sekadar fanatisme, selalu mengagungkan jargon akademis demi kepentingan kelompok tertentu. Bahkan muncul pula gerakan-gerakan sepihak     yang mengatasnamakan musik demi kepentingan golongan, bahkan pribadi. Musik menjadi sesuatu yang tidak lagi naluriah, namun politis-rentan konflik antar pelakunya. Musik menjadi alat, lalu tender alat musik dengan distributor besar, kampanye, lalu korupsi, tenggelam di bui. Terlepas dari itu semua, musik telah membuat setiap orang pada masa kini benar-benar "merdeka" menentukan apa yang diinginkan, menyebarkan kemana saja yang diinginkan, menjual semurah-murahnya, bahkan membagi segratisgratisnya. (Setiawan, 2016, p. 120). 

Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan oleh para pemangku industri musik tanah air. Mereka beranggapan bahwa didalam suatu penyelenggaraan festival dapat memutar roda perekonomian seperti sponsor, agen artis, musisi, vendor musik, pekerja lepas dan para tenant yang berjualan selama festival berlangsung. Pemerintah sudah harus mulai "melek" jika industri musik ini bagi beberapa orang sudah menjadi sumber pekerjaan mereka. Hal itulah yang mendorong generasi millenial memilih industri musik yang menjadi tujuan mereka dalam berkarir. Industri musik tanah air seharusnya sudah bisa menjadi sektor baru bagi pariwisata dan ekonimi kreatif. Indonesia yang notabennya memiliki budaya dan kesenian yang melimpah sudah sepatutnya mendapatkan apresisasi penuh dari pemerintah. Pemerintah bisa mengajukan kolaborasi atau menerima kolaborasi dari pihak penyelenggara sebagai wujud apresiasi terhadap industri musik di Indonesia. 

Maka dari itu semua, untuk para pemangku industri musik beserta media dan pemerintah sudah mulai harus membuka dan menghidupkan kembali peluang bagi musisi khususnya musisi new comer untuk bisa unjuk gigi dalam memamerkan karyanya dalam sebuah pagelaran konser atau festival. Mereka pun akan sangat senang jika bisa ikut terlibat dalam hebatnya perhelatan sebuah pertunjukkan. Dari festival itu, mereka pasti akan mendapat exposure dari ribuan penonton yang datang. Tidak hanya musisi musisi besar saja yang bisa main di acara festival, namun musisi pendatang baru pun harus mendapat spotlight dan kesempatan yang sama. Karena sejatinya festival itu milik semua orang dan semua orang berhak menikmatinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun