Mohon tunggu...
Hanin Asilah
Hanin Asilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung

good life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Pancasila Berdasarkan Perspektif Islam

24 Juni 2021   11:14 Diperbarui: 24 Juni 2021   11:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Ira Alia Maerani; Hanin Asilah

Dosen FH Unissula; Mahasiswa Sastra Inggris Unissula, FBIK 

Pada awalnya sebelum kemerdekaan Indonesia, Indonesia dijanjikan kemerdekaan karena jepang sudah semakin terdesak oleh sekutu dalam perang dunia ii di Asia Pasifik, jepang mencari pendukung dari bangsa-bangsa yang dijajahnya dengan dijanjikan kemerdekaan. Jepang juga belum memberi tahu kapan akan diberi kemerdekaan, padahal hal tersebut hanya menarik simpati warga Indonesia saja. Pada saat itu jepang benar-benar terdesak karena serangan dari sekutu. Akhirnya pihak jepang pun membentuk Badan penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau disebut Dokuritsu Junbi Chosakai yang diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat.

Dalam sidang BPUPKI yang pertama pada tanggal 29 mei-1 juni 1945, pancasila dirumuskan oleh beberapa tokoh pergerakan, tokoh-tokoh yang menyampaikan usulan atau pandangan mengenai dasar negara Indonesia adalah Mr. Mohammad Yamin, Ir. Soekarno, dan Prof. Dr. Soepomo. Tokoh-tokoh tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap dasar negara. 

Dalam sidang tersebut dasar negara indoenesia belum disimpulkan. Kemudian pada tanggal 22 juni 1945, mereka membentuk panitia kecil untuk kembali merumuskan pancasila. Panitia ini disebut panitia Sembilan. Rumusan pancasila tersebut dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

Pada tanggal 1 juni Nama pancasila diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya, hal tersebut mengapa tanggal 1 juni menjadi tanggal lahirnya Pancasila. 

Pancasila diusulkan oleh teman Ir.Soekarno yang merupakan ahli Bahasa dengan mengambil dari Bahasa sangsekerta Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang berisi ideologi-ideologi negara yang digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai pedoman atau pandangan dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius. Di dalam ideologi Pancasila sudah pasti terkandung nilai-nilai yang dapat dikaitkan dengan nilai religi.

Nilai ketuhanan

Dalam Pancasila sila pertama berbunyi, "Ketuhanan Yang Maha Esa". Nilai ketuhanan yang dimaksud dalam sila pertama ini adalah Indonesia merupakan negara beragama yang percaya akan adanya tuhan. Dilihat dari kata Ketuhanan Yang Maha Esa jika dikaitkan dengan perspektif religi khususnya islam, hal tersebut tercantum dalam al-quran surah al-ikhlas ayat pertama yang memiliki arti "Dialah Allah, Yang Maha Esa". Di dalam surah al ikhlas ayat pertama tersebut dijelaskan bawha Allah itu Maha Esa tiada yang bisa menandingi-Nya.

Nilai kemanusiaan

Nilai kemanusiaan adalah nilai yang terkandung dalam Pancasila sila kedua, nilai kemanusiaan dapat dimaknai bahwa manusia merupakan makhluk tuhan yang memiliki derajat yang sama di hadapan Tuhan baik laki-laki maupun perempuan, kaya atau miskin, berpangkat maupun tidak berpangkat.

Pancasila sila kedua ini berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab", yang dimaksud adil dan beradab adalah bahwa setiap manusia itu memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam hukum tanpa membeda-bedakan antara suku, ras, etnik, budaya, dan agama. 

Hal tersebut sesuai dengan pokok ajaran muamalah dalam islam yang mana "hubungan manusia dengan manusia", sebagai makhluk sosial manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Di dalam al quran dijelaskan bahwa sebagai manusia dianjurkan untuk saling membantu dan berkerjasama, hal tersebut termasuk perbuatan baik yang dijelaskan dalam Al-Quran Surah al-Qashash, 28:77 dan al-Hujarat, 49:10.

"Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Q.S. al-Qashash, 28:77)

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (Q.S. al-Hujarat, 49:10). 

Berdasarkan ayat diatas, kita sebagai manusia agar tetap menjalin silaturahmi antar saudara, menciptakan kedamaian terhadap sesamanya. Islam selalu mengajarkan perdamaian dan tetap memelihara kelestarian alam semesta.

Nilai persatuan

Sila ketiga adalah persatuan. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keanekaragaman dalam hal suku, ras, etnik, budaya, Bahasa dan agama, tentunya nilai persatuan dalam Pancasila sila ketiga itu juga amat sangat penting untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diusulkannya sila ketiga "Persatuan Indonesia" agar rakyat Indonesia tidak terpecah belah hanya karena suatu perbedaan.

Di setiap agama selalu menganjurkan akan perdamaian dan kemanusiaan, begitu pula agama islam. Islam merupakan agama yang mengutamakan perdamaian guna menciptakan persatuan dan kesatuan dalam sebuah perbedaan. Islam juga mengajarkan akan toleransi, saling mengormati dan menghargai perbedaan. Hal tersebut dijelaskan dalan Surat Al-Hujurat ayat 13.

QS Al-Hujurat ayat 13, berbunyi, "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan suku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling muliah diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling betaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Nilai kerakyatan

Nilai kerakyatan terdapat pada sila keempat, yang berbunyi "Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Kemusyawaratan Perwakilan". Maksud dari nilai kerakyatan adalah bahwa indoensia mengutamakan rakyat, seperti system demokrasi Indonesia yang mana pemerintahan diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 

Dalam islam kita diajarkan untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, saling menghormati dalam bermusyawarah dengan tidak memaksakan kehendak dalam perbedaan pendapat, dan juga menerima dengan bijak hasil musyawarah. Konsep musyawarah juga dijelaskan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 159.

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran ayat 159)

Nilai keadilan

Sila kelima dalam pancasila adalah nilai keadilan, yang berbunyi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Adil merupakan suatu hal yang amat penting dalam hal apapun karena dengan keadilan dapat menghindari adanya pertikaian atau permusuhan. 

Dengan pedoman sila kelima ini, Indonesia diharapkan adanya keadilan dalam memutuskan sesuatu dan tidak membeda-bedakan dengan adanya agama, ras, etnik, suku dan Bahasa. Keadilan juga merupakan ajaran penting dalam islam. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat adil dalam segala hal kehidupan. Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi nilai keadilan karena manusia memiliki derajat yang sama di mata tuhan. nilai keadilan juga disebutkan dalam Al-Quran Surat An-Nahl (16):90.

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (Q.S. anNahl [16]: 90)

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa:58)

Kesimpulannya ideologi yang dianut oleh negara Indonesia itu menyangkut dalam ajaran-ajaran Islam. Sebagai negara yang beragama, Indonesia menggunakan Ideologi pancasila yang mana terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran. 

Islam merupakan agama yang damai dari awal sila pertama hingga sila kelima pancasila, semua itu mengandung suatu kedamaian hal tersebut pula diajarkan didalam Islam dari mulai ketuhanan, kemanusian, persatuan yang mana Indonesia merupakan negara yang penuh dengan toleransi, kemudian kerakyatan, dan yang terakhir keadilan dimana islam juga mengajarkan umatnya untuk selalu bersikap adil dalam segala hal karena martabat semua manusia sama di mata Tuhan. 

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim dan juga sebagai seorang warga negara Indonesia memegang teguh nilai-nilai pancasila dengan mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun