Pancasila sila kedua ini berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab", yang dimaksud adil dan beradab adalah bahwa setiap manusia itu memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam hukum tanpa membeda-bedakan antara suku, ras, etnik, budaya, dan agama.Â
Hal tersebut sesuai dengan pokok ajaran muamalah dalam islam yang mana "hubungan manusia dengan manusia", sebagai makhluk sosial manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Di dalam al quran dijelaskan bahwa sebagai manusia dianjurkan untuk saling membantu dan berkerjasama, hal tersebut termasuk perbuatan baik yang dijelaskan dalam Al-Quran Surah al-Qashash, 28:77 dan al-Hujarat, 49:10.
"Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Q.S. al-Qashash, 28:77)
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". (Q.S. al-Hujarat, 49:10).Â
Berdasarkan ayat diatas, kita sebagai manusia agar tetap menjalin silaturahmi antar saudara, menciptakan kedamaian terhadap sesamanya. Islam selalu mengajarkan perdamaian dan tetap memelihara kelestarian alam semesta.
Nilai persatuan
Sila ketiga adalah persatuan. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keanekaragaman dalam hal suku, ras, etnik, budaya, Bahasa dan agama, tentunya nilai persatuan dalam Pancasila sila ketiga itu juga amat sangat penting untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diusulkannya sila ketiga "Persatuan Indonesia" agar rakyat Indonesia tidak terpecah belah hanya karena suatu perbedaan.
Di setiap agama selalu menganjurkan akan perdamaian dan kemanusiaan, begitu pula agama islam. Islam merupakan agama yang mengutamakan perdamaian guna menciptakan persatuan dan kesatuan dalam sebuah perbedaan. Islam juga mengajarkan akan toleransi, saling mengormati dan menghargai perbedaan. Hal tersebut dijelaskan dalan Surat Al-Hujurat ayat 13.
QS Al-Hujurat ayat 13, berbunyi, "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan suku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling muliah diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling betaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Nilai kerakyatan
Nilai kerakyatan terdapat pada sila keempat, yang berbunyi "Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Kemusyawaratan Perwakilan". Maksud dari nilai kerakyatan adalah bahwa indoensia mengutamakan rakyat, seperti system demokrasi Indonesia yang mana pemerintahan diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Â