Puan Maharani mencibirnya sebagai pemimpin yang hanya bisa main medsos dan modal ganteng doang.
Junimart Girsang bahkan sampai mendorong warga melaporkan Ganjar ke polisi.
Terbaru Trimedya Panjaitan menyerang Ganjar sebagai gubernur kemlinthi dan ambisius nyapres.
Lagi-lagi jawaban Ganjar sangat sejuk yang justru menunjukkan kelasnya sebagai Negarawan.
Ganjar justru berterimakasih kepada Pacul dan Puan yang sudah berbuat banyak menjadikannya sebagai gubernur. Ganjar juga memberi selamat dan mendoakan ketika Pacul dilantik menjadi Ketua Komisi III DPR RI.
Kepada Trimedya, Ganjar malah menyebut itu teguran dari seorang sahabat. "Dia sahabat saya kok, kritiknya menurut saya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan, menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki," katanya.
Mencermati sikap Ganjar, saya jadi teringat pada sebuah riwayat dari sahabat utama Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shiddiq. Suatu ketika, putri Abu Bakar, Aisyah yang juga istri Nabi, difitnah selingkuh dengan salah satu prajurit. Hingga akhirnya Allah SWT menunjukkan kebenaran.
Aisyah terbukti tidak bersalah. Namun fitnah itu membuat Abu Bakar marah luar biasa kepada Mishtah, si penyebar fitnah. Abubakar uyang selama ini selalu membantu ekonomi keluarga Mishtah berniat menghentikan seluruh bantuannya.
Kemarahan Abu Bakar dijawab Allah SWT dengan menurunkan Surat An Nur ayat 22.
Surat An Nur ayat 22
"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,"