Mohon tunggu...
Hanifati Alifa
Hanifati Alifa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Gemar menulis | mengutarakan isi hati dan pikiran mengenai isu kekinian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Membaca Buku Sastra di Era Artificial Intelligence (AI)

22 Mei 2024   13:31 Diperbarui: 22 Mei 2024   13:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, buku dapat membantu membangun kepercayaan diri seseorang. Hal itu jelas lantaran buku memberikan kita lebih banyak pengetahuan dari berbagai topik, membekali kita dalam percakapan sosial. Keempat, membaca buku memiliki berbagai manfaat mental dan fisik. Secara mental, membaca buku membangun rasa empati kita saat terlibat dalam karakter buku. Secara fisik, membaca efektif untuk meningkatkan memori dan fokus.

Kelima, membaca membantu kemampuan menulis. Tentu saja, membaca dan menulis adalah hal yang tidak terpisahakan. Dengan membaca, kekayaan pengetahuan serta diksi dapat kita peroleh.

Membaca Buku Sastra itu Penting

Menurut saya, membaca buku sastra--khusus nya--di era saat ini perlu dan penting sebagai sebuah kebutuhan. Bukan hanya karena kepentingan utama, melainkan sebagai suatu gaya hidup. Di luar kepentingan perkuliahan dan pekerjaan misalnya, saya sendiri menggemari buku sastra karangan penulis perempuan seperti Ayu Utami, Dee Lestari, Leila Chudori. Berbagai genre buku tersebut adalah buku fiksi ilmiah dan sejarah, sosial budaya. Saya merasakan apa manfaat membaca seperti dijelaskan sebelumnya. Bahwa dengan membaca buku, tumbuh rasa empati serta memberikan kita pengetahuan baru dan lebih kaya.

Dibandingkan di linimasa internet, ada resiko berita atau informasi yang kita peroleh tidak valid atau bahkan termasuk hoaks. Sementara pada buku telah  melewati rangkaian pemeriksaan fakta hingga verifikasi, sehingga buku memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

Akhir kata, saya harap di peringatan Hari Buku Nasional ini  menjadi momentum kita bersama. Kita membiasakan kembali membaca buku di keseharian kita. Tidak hanya itu saja, bagaimana kita merawat dan menyimpan dengan baik buku tersebut.  Buku, dengan genre apapun baik sastra dan lainnya tetap penting dan perlu dibaca, meski internet tersambung dimana-mana, AI bisa kita akses kapan pun.

Selain itu, saya juga menyambut baik kabar bahwas program Kemdikbud mengenai Sastra Masuk Kurikulum dan Perpusnas akan menciptakan 10 ribu perpustakaan desa di seluruh Indonesia. Setiap perpustakaan akan menerima seribu buku beserta rak penyimpanan. Hal itu merupakan tiga program prioritas Perpusnas pada 2024 yakni penguatan budaya baca dan literasi, pengarusutamaan naskah, serta standardisasi dan pembinaan perpustakaan. Hal ini menjadi angin segar, bahwa negara kita memiliki perhatian serius dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat.

Sumber referensi:


https://www.kompas.com/edu/read/2024/02/16/143448771/bangun-budaya-baca-perpusnas-akan-ciptakan-10000-perpustakaan-desa

https://perpusnas.go.id/berita/kondisi-darurat-buku-di-indonesia

https://www.gramedia.com/best-seller/manfaat-membaca-buku/

https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GNlWG5yK-perpusnas-rasio-buku-dengan-jumlah-penduduk-di-indonesia-tak-ideal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun