Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Film Edge of Darkness dan Law Abiding Citizen Sebuah Protes Pada Ketidakadilan

12 Agustus 2024   17:14 Diperbarui: 11 September 2024   13:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernyataan salah seorang tokoh dalam kasus vina cirebon sumber disway

Mengapa tidak dilanjutkan visum terhadap temuan bukti, dari sana anti bisa dipastikan apa saja temuannya, apakah terdapat jejak perlakuan kekerasan seksual.

Jika ditingkat ini saja telah terjadi masalah seolah sangat rumit dan tidak ada bukti atau hanya didasarkan pada pengakuan dari para pelaku yang menyatakan tidak melakukan, rasanya langkah polisi mengabaikan bukti ini menunjukkan mereka tidak memliki kinerja yang baik dalam menangani sebuah kasus.

Karena biasanya, jika semua keterangan tidak jelas, maka bukti menjadi alternatif yang dipilih pihak kepolisian untuk membongkar masalahnya. Bandingkan jika kepolisian menangani kasus terkait teroris--bahkan hingga keujung duniapun bukti akan dikejar. Tapi kini dalam kasus yang mungkin tak dianggap lebih rumit dari kasus lain yang pernah ada, kepolisian seperti begitu kesulitan mengatasinya.

Dua film tersebut, seperti yang disimpulkan di akhir film Law Abiding Citizen (2009), menunjukkan bahwa ketika Nick yang selama ini diserahi tugas menangani kasus hukum dan telah menyaksikan sendiri berbagai pembalasan yang dilakukan oleh keluarga korban, akhirnya menyadari bahwa institusi dan orang-orang yang terlibat dalam mengatasi hukum di negaranya telah melakukan kesalahan besar. Mereka telah bertindak menyimpang dari keadilan.

Mereka tidak menjalankan amanah sebagai petugas hukum dengan baik, dan menganggap hukum hanya sebagai formalitas pekerjaan, bukan sebagai tugas mulia untuk mencari dan memenuhi keadilan bagi para korban.

Inilah yang sebenarnya juga terjadi di banyak negara, termasuk di negara kita saat ini. Banyak kasus tidak menemukan titik keadilan meskipun masyarakat, dalam hal ini yang menjadi korban, telah berusaha memberikan kepercayaan kepada institusi hukum agar dapat membantu mereka menemukan keadilan. Namun, nyatanya sering kali mereka justru kecewa.

Apakah kita tidak bisa belajar menyerap hikmahnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun