Beberapa kali melewati stadion Lampineung Dimurtala, sebagai warga kita merasa cemas, pasalnya Perhelatan PON 2024 yang ke-21 akan segera digelar pada September mendatang, namun perkembangan pembangunan stadiunnya masih dalam proses yang terlihat seperti jauh dari harapan selesai memuaskan.
Jika selesai pada tepat waktunya pada Agustus pun pasti akan banyak tetek bengek masalah, terutama sisa-sisa material bangunan yang tertinggal disana-sini. Belum lagi aroma cat yang pasti masih akan menganggu . Apalagi yang sedang dikebut saat ini adalah stadion utama kedua terbesar di Aceh.
Padahl pihak Kementerian PUPR menyebutkan progres pembangunan dan rehabilitasi Stadion H Dimurthala telah mencapai 75,93 persen dan ditargetkan akan rampung pada awal Agustus 2024, agar dapat diuji coba untuk mengetahui titik lemah dan tingkat keberhasilannya.
Masyarakat tidak tahu persis apa yang menjadi kendalanya, apakah dana PON-nya yang terlambat turun, atau realisasi pembangunannya yang terlambat dimulai.
Untuk venue-venue ukuran sedang dan kecil mungkin tidak akan terlalu terkendala, seperti yang tengah dibangun di Kampus Darussalam, untuk venue softball dan lainnya. Ini menjadi kekuatiran warga Banda Aceh khususnya dan Aceh pada umumnya.Â
Apalagi sempat beredar wacana berupa usulan dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, Dedy Yuswadi kepada pemerintah pusat agar pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024 agar ditunda 1 tahun, sebagaimana juga  pernah terjadi di Papua.
Permintaan penundaan itu dianggap penting karena alasan masih adanya beberapa infrastruktur belum memiliki kejelasan terkait proses pembangunannya, salah satu venue utama PON Aceh yang berada di Aceh Besar bahkan butuh waktu lama untuk merealisasikannya. Sehingga tidak akan mungkin terkejar pada beberapa bulan mendatang.
Jika dipaksakan terus, nantinya tidak ada lagi yang peluang Aceh punya jejak dari PON ini, berupa ketersediaan stadion baru di Aceh, yang memang masih sangat diperlukan mengingat saat ini baru ada dua stadiun di Aceh yang representatif, namun keduanya berada di Banda Aceh, sedangkan Aceh Besar yang dalam perencanaan PON bakal dibangun stadiun baru, bakal gagal terlaksana.
Belakangan muncul kabar terbaru yang dirilis media, bahwa ternyata halangan penyelesaian stadion juga berkaitan dengan masalah tender pelaksanaan proyek salah satu venue di Aceh Tenggara yang berdekatan dengan Sumut juga terkendala, sehingga prosesnya ahrus dilakukan sebanyak 4 kali. Akibatnya tentu membuat proyek tersebut menjadi bermasalah dalam penyelesaiannya.
Persiapan Dikebut Jangan Jadi Masalah
Perhelatan PON 2024 yang ke-21 ini adalah moment yang telah ditunggu sekian lama. Dan ini akan menjadi edisi perdana yang melibatkan dua provinsi sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara, sebuah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya sejak PON pertama kali diadakan pada 1948 di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Bagi Sumut, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah setelah tahun 1953. Sebaliknya, bagi Aceh, ini merupakan pertama kalinya. PON 2024 akan berlangsung pada 8-20 September 2024, artinya tak lama lagi akan dilangsungkan.
Pemprov Aceh telah menyediakan lahan seluas total 240 ha di 10 kabupaten/kota, termasuk beberapa persiapan venue untuk beberapa cabang olahraga (cabor) yang sedang di kebut di kampus Darussalam. Kompleks Stadion Harapan Bangsa di Lhong Raya, Kota Banda Aceh, yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi pembukaan PON 2024 pada 8 September 2024.