Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kamu Pilih Siapa?

21 November 2023   11:03 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:38 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jangan salah pilih lagi | sumber gambar suara.com

Pertanyyan itu ternyata menjadi pertanyaan yang sulit, baik dalam bentuk essay atau pilihan ganda. Kemarin anak saya menanyakan pertanyaan gampang itu seusai melihat sesi tayangan youtube--yang menghadirkan salah satu capres. Entah mengapa saya bingung menjawabnya. Saya sampai berpikir jika anak saya yang lebih banyak nonton youtube politik itu barangkali lebih kritis mikirnya daripada saya. Dan saya jadi penasaran siapa pilihan menurutnya dan mengapa?. 

kira-kira siapa paslon yang peduli masa depan mereka nantinya | sumber gambar kompas.com
kira-kira siapa paslon yang peduli masa depan mereka nantinya | sumber gambar kompas.com

Tapi anak saya berkilah, jawab dulu pertanyaannya baru ia membuka rahasia pilihannya. Waduh!.

Tapi kemudian ia mematahkan sendiri pertahanannya. Paling tidak sudah berusaha mengajak secara persuasif bukannya memaksa, agar paslon pilihan bisa menang, daripada disimpan sendiri tak mendapat dukungan. 

Tapi saya tetap berusaha menjawab diplomatis, (seperti biasa dilakukan para elit politik), masih harus melihat sikon dulu, karena  masih berproses dan mungkin ada kejutan yang bisa menjadi alasan bagi saya untuk memutuskan pilihan.

Ada Ganjar, tapi ada Mahfud MD-nya, ada Anies tapi malah ada Muhaiminnya, eh satunya lagi sudah ada Prabowo malah bawa-bawa Gibran, semua pilihan yang mulai mengerucut jadi buyar. Masing-masing pilihan ada titik lemahnya secara mata awam sebagai pemilih kacangan yang gatek politik.

Jadi terbayang, bagaimana jika yang melihat adalah masyarakat awam dan buta politik?. Atau sebaliknya justru akan lebih mudah. Orang yang tanpa beban karena tidak dibebani dengan muatan politik, akan berpikir lebih sederhana--berpikir pragmatis.

Siapa yang terlihat baik, pintar bicara, dan tidak terlihat formal barangkali akan bisa lebih mudah dipilih. Tapi yang tampak pintar karena kalem juga bisa mewakili pesona calon presiden. Atau kalau mau lebih rileks dan santai mau pilih yang suka berjoget juga tidak mengapa.

siluet paslon sumber gambar ermolaceh
siluet paslon sumber gambar ermolaceh

SEBAIKNYA KALIAN TAHU!

Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024, disebut juga Pilpres 2024, adalah pemilihan umum kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Direncanakan akan dilaksanakan pada, Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.

Jawabanmu Masa Depan  negaramu

Memang sulit memprediksi bagaimana sebenarnya masing-masing paslon itu akan membawa Indonesia ke depan, jika melalui kata-katanya saja--sulit dipegang seperti belut. Hanya sayangnya jawara yang naik ke RI 1 dan RI 2 cuma satu paslon, jadi mau tidak mau kita harus menganalisis sebisanya, mencari kabar kanan-kiri untuk memastikannya sebelum memilih jawaban--kamu dukung siapa.

Sekali lagi pertanyaan itu tiba-tiba menjadi begitu sulit dijawab, karena ternyata jawaban itu --kata orang seperti dalamnya laut--sulit ditebak!.

Polarisasi antar paslon dan pendukungnya, maraknya pemberitaan di media yang bercampur hoaks, eskalasi politik yang makin cepat iramanya ternyata membuat kita makin sulit menentukan pilihan. Apalagi sejak lama saya tak mengikut salah satu jenis parpol apapun ideologinya.

Kata orang yang anti politik identitas, sekarang sudah bukan jamannya lagi identitas dijadikan ukuran-- seperti jargon lama--Islam Yes, partai Islam No--bahwa artinya, identitas partai tak bisa dijadikan ukuran mewakili entitas atau ekosistem tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun