Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Nasib Nelayan, Punya Laut tapi Tak Punya Kuasa

12 November 2023   02:02 Diperbarui: 21 November 2023   01:37 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Nelayan Tuna dari Desa Kauhis, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe. (Foto: Stenly Pontolawokang/National Geographic Indonesia via grid.id)

Beberapa daerah kini telah mengembangkan desa pariwisata, menggabungkan kehidupan nelayan dengan pengalaman wisata yang unik. 

Wisatawan dapat berpartisipasi dalam kegiatan nelayan, seperti menangkap ikan, menjala, atau mengelola tambak. Daerah pesisir bahkan bisa menjual aktifitas menarik pukat dengan langsung melibatkan pengunjung yang datang. 

Pengalaman aktifitas laut tersebut secara tidak langsung menjadi bagian dari paket wisata yang dapat dijual. Termasuk aktivitas seperti snorkeling, diving, perburuan kepiting, atau menyelam bersama nelayan lokal. Ini memberikan wisatawan kesempatan untuk merasakan kehidupan laut sehari-hari. 

Bahkan nelayan dapat mendorong pembangunan homestay yang dimiliki oleh nelayan lokal. Ini tidak hanya menciptakan peluang penginapan yang lebih terjangkau bagi wisatawan, tetapi juga memberdayakan nelayan untuk berpartisipasi dalam industri pariwisata.

Festival laut di pesisir (sumber gambar Ivoox.id)
Festival laut di pesisir (sumber gambar Ivoox.id)

Dan daya tarik yang paling ditunggu adalah penyelenggaraan festival tahunan yang menonjolkan budaya, seni, dan kehidupan laut sebagai potensi yang dapat diagendakan menjadi bagian dari even tahunan daerah. 

Festival ini dapat menjadi daya tarik wisatawan dan memberikan pendapatan tambahan kepada nelayan, termasuk dari pasar pengrajin lokal berupa souvenir dan dekorasi koleksi. 

Beberapa daerah memiliki even spesialnya seperti; Festival Pesisir Kalimantan Timur,  Festival Pasar Bandeng Gresik rutin digelar di akhir Ramadhan,  Ritual Larung Sembonyo yang menjadi acara unggulan dalam rangkaian kegiatan Festival Pantai Prigi atau Prigi Beach Festival, Sabang Marine Festival,  Festival Sampea Liya, dan Festival Barata Kahedupa di Wakatobi dan banyak lainnya

Optimalisasi dapat dilakukan dengan menjadikan daerah pesisir sebagai ekowisata bahari dan semacam pusat pendidikan laut. Mengenalkan pada para wisatawan dan masyarakat lokal tentang keberagaman hayati laut, pelestarian, dan praktik nelayan yang berkelanjutan. 

Dengan cara membangun kemitraan dengan komunitas lokal dan lembaga nirlaba untuk menyediakan pelatihan, peralatan, dan sumber daya lainnya yang dapat meningkatkan kapasitas nelayan dalam mengelola pariwisata biru.

Bahkan pengelolaan sampah dan kebersihan laut saja dapat dijual sebagai bagian dari wisata pesisir yang menarik dengan melibatkan pengunjung secara langsung dalam Coastal Clean Up atau bersih-bersih pantai. 

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah praktis ini, pengembangan pariwisata biru dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk mendukung ekonomi nelayan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun