Mohon tunggu...
hanif sofyan
hanif sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penulis tanpa buku

booklover, penulis the dark years-hans

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Satpam, Petugas Turjawali yang Butuh Aktualisasi

10 November 2023   00:23 Diperbarui: 21 November 2023   01:40 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna seragam satpam justru menjadi rentan menimbulkan masalah, sebagaimana  diulas peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS) Bambang Rukminto. Karena bisa menjadi sasaran pelemparan masalah dengan sebutan oknum, terutama jika satuan polisi yang terkena kasus dan melemparkan masalahnya kepada satpam karena kemiripan seragamnya.

Selain status mereka yang juga sama-sama berurusan dengan masalah keamanan, dan dapat dimanfaatkan sebagai tenaga untuk membantu para polisi. Apalagi dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar, kebutuhan ketersediaan polisi yang masih kurang bisa dibantu dengan kehadiran satpam. Ketentuan PBB menyebut kebutuhan tenaga keamanan, satu banding empat ratus, sedangkan di Indonesia, masih satu banding tujuh ratus.

Hal lain yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang adalah, bahwa kesamaan warna seragam bisa mengurangi rasa percaya diri anggota Polri yang merasa disamakan dengan satpam. Padahal menurut para pengamat kepolisian alasan pengubahan warna seragam satpam menjadi mirip dengan polisi, menjadi  semacam strategi Polri untuk perpanjangan tangan di masyarakat.

Namun dibalik itu ternyata ancaman terhadap satpam juga makin besar, karena orang yang tidak memahami benar tentang satpam dan polisi bisa salah duga. 

Dalam kasus terjadinya serangan terhadap petugas polisi, satpam juga sering menjadi korban salah sasaran karena dikira polisi, karena kemiripan seragam mereka. Dengan berbagai titik lemah itu, ada kalangan yang merasa kebijakan Kapolri Idham dianggap tidak tepat. 

Aktualisasi Satpam

Orang bilang, cobalah untuk mengerti, jangan cuma mau dimengerti--kurang lebih begitulah posisi seorang satpam mestinya juga dihargai.

Setiap kali mengantar anak ke sekolah, saya selalu menjumpainya di pintu gerbang, berada paling pagi disana. 

Namanya Chek Wan (56 tahun) ia satpam di sekolah almamater saya. Ia tinggal di kampung sebelah kampus, tidak jauh dari sekolah tersebut. Bahkan di malam hari saat saya mendapat tugas sekolah membimbing kegiatan siswa perkemahan Sabtu-Minggu, saya juga mendapatinya bekerja sambilan menjadi cleaning service. Bekerja hingga jam sepuluh malam, sebelum menutup seluruh gerbang dan bergantian dengan petugas piket malam.

Saya mengenalnya kurang lebih sejak sepuluh tahun silam, dan meskipun menurut saya ia terlihat muda, ternyata tahun ini ia akan pensiun. Kerjanya yang ikhlas membuat wajahnya terlihat bersih, sebagai cerminan dari hatinya. Fisiknya juga terlihat sehat, karena setiap hari ia bergerak begitu lincah. 

Menjaga gerbang, mengantar tamu, mengontrol siswa yang izin keluar-masuk gerbang sekolah hingga mengurus banyak keperluan lainnya. Ia menjalani dengan tanpa keluhan.

Ia mewakili sedikit orang yang berprofesi satpam yang saya kenal, selain teman-teman sekolah saya dulu yang saat inisebagian juga menjadi satpam di Universitas di tempat saya kuliah. Banyak orang seperti Chek Wan berkorban luar biasa untuk profesinya. 

Saat lebaran tiba, orang berbondong-bondong untuk mudik. Perusahaan dan perumahan menjadi salah satu tempat yang akan merasa kehilangan, jika para satpam semuanya mudik. Namun dalam banyak kisah yang sangat menyentuh, banyak orang yang berprofesi satpam memilih untuk tetap bekerja dan tidak mudik, serta  dan tidak bisa bertemu dengan keluarganya demi sesuap nasi bekerja saat orang lain libur mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun