Dalam sebuah hubungan, tentu harus ada yang mengalah. Dan akhirnya saya yang  harus mengalah saat itu. Setelah berdiskusi dengan kedua orang tua saya, akhirnya bapak dan ibu menyerahkan keputusan rumah pada saya.Â
"Ya nggak apa-apa. Istri memang  harus menurut pada suami". Kata bapak saat itu.
Akhirnya saat itu kami melakukan alih kredit rumah kami pada atasan suami saya. Harganya sepadan dengan uang yang telah kami keluarkan. Uang muka, cicilan, dan renovasi. Saat itu pembayaranny dicicil selama tiga kali. Prosesnya belum sampai pada notaris, karena belum pelunasan pada pihak bank. Dari uang hasil alih kredit rumah kami yang di Bekasi, kami gunakan untuk merenovasi rumah yang sekarang kami tempati ini.Â
Entah harus senang atau sedih. Tapi kalau sedang  berdua dengan suami saya kadang menertawakan kejadian tersebut. Sebenarnya kami agak malu, sudah pamitan dengan keluarga dan tetangga, seminggu kemudian balik kandang, hehe..
"Orang Betawi mah nggak bisa jauh dari emaknya". Saya pernah mendengar kalimat sarkasme seperti itu. Walaupun tidak semua orang betawi ya. Mungkin suami saya adalah salah satu dari orang betawi yang memang tidak bisa jauh dari orang tuanya. Atau memang karena suami saya adalah anak kesayangan, karena adik ipar saya ternyata di izinkan kok tinggal berjauhan dari mereka.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H