Saat itu saya hanya diam.Â
"Untuk sementara, kalian tinggal disini saja". Kata mertua saya lagi.Â
Saya memandangi rumah kontrakan yang kami tempati saat itu. Jauh sekali dengan rumah kami yang di Bekasi. Rumah kami, walaupun kecil, tapi sangat nyaman untuk ditempati. Karena ada beberapa bagian rumah yang memang saya request sendiri pada tukang. Ahh.. Saya membayangkan akan bicara apa pada bapak dan ibu saya nanti ketika tahu kami disuruhnya tinggal disini sementara.
"Tapi semua barang-barang kami disana, Beh". Kata saya.
"Ambil saja yang penting-penting".Â
Keesokan harinya, ketika suami sudah agak membaik kesehatannya, saya kembali bekerja. Setiap pulang  dari bekerja saya mampir kerumah kami yang di perumahan untuk mengambil baju milik saya dan suami. Saya pun mampir ke rumah orang tua saya. Untungnya orang tua saya adalah orang tua yang sangat pengertian.Â
"Nggak apa-apa, ikuti suamimu". Kata ibu saat saya izin tinggal sementara di kontrakan milik mertua. "Nanti titip-titip rumah sama tetangga ya,Ni. Kalau disananya lama". Kata ibu lagi mengingatkan rumah kami yang di Bekasi.
Setelah dua minggu dirumah kontrakan, keesokan harinya. Saat itu hari Sabtu, saya dan suami sepakat akan kembali ke rumah kami yang di Bekasi. Kami pun izin pamit ke rumah mertua saya.
"Mau ngapain sih kesana?". Kata mertua saya dingin.
"Pulang, Beh. Kan Hasyim sudah sehat". Kata saya
"Sudah Abeh putuskan, kalian tinggal di rumah  kontrakan saja". Kata bapak mertua saya.  "Abeh sudah bilang sama yang mengontrak untuk mengosongkan barang, agar kalian bisa tinggal disitu". Kata Bapak mertua saya lagi.