Analisis Peran Media Massa dan Strategi Partai Politik dalam Membentuk Perilaku Politik Pemula Pada Pemilu 2024: Sebuah Kajian Perspektif Perilaku Politik
ABSTRAK
Pemilih pemula, kelompok yang krusial dalam pemilu, memiliki orientasi yang dipengaruhi rasionalitas, keterbukaan, dan sikap kritis terhadap pemerintah. Pembahasan membahas tantangan, seperti kesulitan informasi, dampak media sosial, dan pemahaman isu politik yang terbatas. Upaya antisipatif melibatkan peningkatan pendidikan politik, literasi media, dan kerja sama dengan media sosial.
Diperlihatkan bahwa persiapan matang terkait pemilih pemula dalam Pemilu 2024 mendesak, melibatkan peningkatan keterwakilan dan partisipasi aktif. Keseluruhan pembahasan menggarisbawahi urgensi pemahaman orientasi pemilih pemula untuk memperkuat demokrasi, menjadikan Pemilu 2024 sebagai momentum penting untuk partisipasi yang lebih luas dan peningkatan kualitas demokrasi
Kata kunci: Pemilu, Demokrasi, Pemilih Pemula
PendahuluanÂ
Perilaku politik, sebagai suatu aspek integral dalam kehidupan masyarakat, mencerminkan tindakan manusia dalam ranah politik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor signifikan yang memainkan peran krusial dalam membentuk perilaku politik adalah media massa. Media massa, sebagai agen informasi dan pembentuk opini, memiliki dampak besar terhadap pandangan serta sikap masyarakat terhadap isu-isu politik.
Tak kalah pentingnya, partai politik juga memiliki kontribusi yang mendasar dalam membentuk perilaku politik. Sebagai organisasi yang mewadahi dan mewakili aspirasi masyarakat, partai politik berperan dalam menggalang dukungan publik, terutama menjelang Pemilu. Pemilu 2024 di Indonesia menjadi momen krusial yang akan membentuk arah pemerintahan lima tahun ke depan, sehingga memahami peran media massa dan strategi partai politik dalam membentuk perilaku politik menjadi suatu keharusan.
Pentingnya kajian ini dapat dijelaskan melalui beberapa manfaat yang dihasilkannya. Pertama, kajian ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana media massa dan partai politik memengaruhi perilaku politik mereka. Pemahaman ini menjadi landasan penting untuk meningkatkan kesadaran politik dan kritisisme masyarakat. Kedua, kajian ini memberikan masukan berharga bagi media massa dan partai politik dalam merancang strategi komunikasi politik yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Terakhir, kajian ini berpotensi membantu menciptakan lingkungan demokrasi yang sehat, di mana peran media massa dan partai politik dijalankan dengan tanggung jawab.
Dalam kerangka teoritis perilaku politik, kajian ini akan menekankan dua komponen utama, yaitu komponen internal dan eksternal. Komponen internal mencakup faktor-faktor seperti sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berasal dari dalam diri individu. Sementara itu, komponen eksternal melibatkan faktor-faktor dari luar individu, termasuk keluarga, teman, media massa, dan partai politik. Kajian ini fokus pada komponen eksternal, dengan media massa dan partai politik sebagai fokus utama.
Kajian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai peran media massa dan strategi partai politik dalam membentuk perilaku politik, dengan tujuan akhir meningkatkan pemahaman masyarakat, memberikan masukan bagi praktisi politik dan media, serta mendukung terwujudnya iklim demokrasi yang sehat dan berkualitas.