[caption caption="https://rosodaras.files.wordpress.com/2010/08/sketsa-proklamasi.jpg"][/caption]
Hari ini ku kumpulkan anak rindu
Berjajar rapih diatas perahu, berlayar menembus dingin laut biru
Negeri kenangan hendak dituju, terkisah haru dan menggebu
Negeri yang bertutur tentang pahlawanku
Darah biru mengalir di merah darahmu
Membuka jagad, lancarkan derap langkahmu
Kilau sinar itu tertutup cadar awan
Mata melirik, asa meluap dalam hamparan
Namun raga terhimpit keadaan
Bait-bait sajak kisahmu, kau terbangkan ke negeri batas laut biru
Curahkan asa yang membisu, curahkan raga yang terbelenggu
Kala itu..berguru temui jalan buntu, hingga sosok siaga di sisimu
Menegakkan tiang-tiang asamu dan bilik hati tak lagi lesu
Sejarah melukisakan harum sebuah nama
dalam harapan pada puteri bangsa, menjadi insan cendekia
Terpaut titik-titik harapan
menempa cita dalam perjuangan
Tak lagi dengan peluru, tapi dengan pena dan buku
dari sendu menjadi menggebu, dari dungu menjadi berilmu
persis dirimu telah lenyap dari pandangan
namun tersimpan aman dalam memori kehidupan
ilmu terikat kuat dalam sanubari diri penuh harapan
kisah dalam sulaman, benar-benar sampai di titik episode kehidupan
Ketika terang menyibak cadar awan
Terima kasih, kuucapkan dari sanubariku
Hanya saja, satu yang terlintas di pikiranku
“masihkah kehidupan menggerakkan sederet juangmu ?”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI