Kalian pernah nggak sih dapat tugas yang lumayan sulit, baik itu di kampus ,di sekolah, atau di tempat kerja yang ternyata kapasitas dan skill kita sebenarnya belum mumpuni, tetapi amanah atau tanggung jawab itu udah datang atau udah diberikan serta ditawarkan kepada kita.
Kalau kalian pernah atau sedang berada di fase tersebut, apa yang akan kalian lakukan? Baiknya kita ambil atau tolak nih amanahnya? Menyerah dan mencari tugas atau tanggung jawab yang lebih mudah atau menerima tugas tersebut sebagai tantangan baru? Memilih tetap berada di zona nyaman atau bertumbuh?
Nah, sebenernya mau tidak mau, suka atau tidak, akan selalu ada masalah dihidup kita yang akan memaksa kita keluar dari zona nyaman dan bertumbuh menjadi lebih baik.
Menurut Cambridge Dictionary, Zona nyaman adalah situasi di mana kita merasa nyaman dan di mana kemampuan serta tekad kita tidak diuji. Saat kita berada di zona nyaman yang tidak ada masalah di dalamnya, maka kita tidak memiliki situasi untuk bertumbuh. Padahal, kita sebagai manusia, harus terus bertumbuh.
Menurut Carol Dweck dalam bukunya yang berjudul Mindset, kesuksesan seseorang bukan ditentukan dari kepintaran atau bakatnya, tetapi justru kesuksesan seseorang itu ditentukan dari mindset atau cara berpikirnya.
Pola pikir orang yang mau bertumbuh, yaitu melihat masalah sebagai tantangan untuk berkembang. Kalaupun nanti ternyata gagal, justru itu adalah proses yang menandai bahwa kita benar-benar sedang bertumbuh.
Jadi, kalo kalian lagi ada masalah atau tanggung jawab yang sulit, jangan takut untuk memaknainya sebagai proses belajar. Itu tanda bahwa kalian akan bertumbuh menjadi versi yang lebih baik dari diri kalian yang sebelumnya. Lu punya masalah, lu jadi bertumbuh.
Selain untuk bertumbuh menjadi lebih baik, ada beberapa alasan yang meyakinkan kita bahwa keluar dari zona nyaman merupakan pilihan yang tepat.
Pertama, menumbuhkan growth mindset. Orang yang memiliki growth mindset berarti mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang mudah dibentuk. Dari pola pikir ini, keluar dari zona nyaman berarti dianggap menjadi peluang untuk belajar dan potensi kita menjadi tidak terbatas.
Meninggalkan zona nyaman karena kemauan diri sendiri tentu dapat menumbuhkan growth mindset. Pola pikir ini memperluas kemungkinan kita untuk berhasil. Hal tersebut menginspirasi kita untuk belajar dan berani mengambil risiko.
Kedua, mengatasi ketakutan dan menghilangkan kebiasaan buruk. Zona nyaman sering kali merupakan tempat di mana ketakutan dan kebiasaan buruk tersembunyi. Dengan menghadapinya secara berani, kita dapat mengatasi ketakutan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih produktif.
Dan yang terakhir, memaksimalkan potensi yang kita miliki. Terkadang, potensi kita yang sebenarnya tersembunyi di luar zona nyaman. Dengan keluar dari zona nyaman, berani mengambil risiko dan menjalani aktivitas serta pengalaman baru, kita dapat mengeksplorasi potensi tersebut dan mencapai hal-hal yang kita imipikan dengan maksimal.
Jadi, keluar dari zona nyaman adalah langkah penting dalam perjalanan diri kita untuk pertumbuhan dan kesuksesan.
Lalu, gimana ya cara kita untuk keluar dari zona nyaman agar terus bertumbuh?
1. Mulailah dengan langkah kecil
Ketika kita baru memulainya, jangan langsung mencoba melompat terlalu jauh dari zona nyaman sekaligus. Mulailah dengan langkah kecil dan teruslah menghadapi masalah dan tantangan yang sedikit lebih besar seiring waktu.
Tidak apa-apa untuk mengambil langkah-langkah kecil dahulu, kemudian baru langkah-langkah yang lebih besar dan lebih berani. Meninggalkan zona nyaman bukan berarti gegabah. Setiap langkah yang kita ambil walaupun sedikit adalah sebuah kemajuan.
2. Lakukan hal yang berbeda dan baru
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak kesempatan untuk menantang diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman. Tidak bermain HP dan menonton televisi saat makan malam, menerapkan gaya hidup minimalis agar tidak terlalu berpikir baju apa yang akan dikenakan, atau santai saja untuk mengamati lingkungan sekitar saat kita berjalan-jalan. Perubahan ini membuat kita keluar dari rutinitas lama yang nyaman.
3. Bergaulah dengan orang yang tepat
Bicaralah dengan teman, keluarga, atau mentor yang bisa memberikan dukungan dan nasihat selama kita berusaha keluar dari zona nyaman. Kolega atau teman yang bijaksana dan memberi semangat juga bisa membantu kita untuk keluar dari zona nyaman
Seorang mentor dapat membantu kita mengidentifikasi bagaimana kita perlu bersikap dalam situasi baru agar efektif. Mentor yang selalu mendukung dan memberi semangat dapat membantu kita bertahan ketika keadaan sulit.
Jadi, ketika ingin keluar dari zona nyaman, jangan salah mengartikan hasil ajaib dengan proses ajaib. Adaptasi membutuhkan waktu, usaha, strategi, dan tekad. Namun, dengan rencana yang matang dan keberanian untuk mewujudkannya, hasil yang kita peroleh bisa luar biasa.
Ingatlah bahwa keluar dari zona nyaman adalah proses yang berkelanjutan. Hal tersebut akan membutuhkan waktu dan usaha, tetapi juga akan membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu. Semoga berhasil!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H