Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demonstrasi Mahasiswa, Baik atau Buruk?

31 Oktober 2022   20:46 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:52 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi properti demo. Sumber: Pexels.

Akhir-akhir ini, Indonesia diramaikan dengan berita mahasiswa yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Berbagai aspirasi mereka sampaikan melalui unjuk rasa tersebut agar di dengarkan oleh pihak yang berkuasa.

Terkadang, beberapa demonstrasi berakhir ricuh dan malah dianggap menggangu kepentingan umum. Lalu, kenapa mahasiswa mau melakukan demonstrasi? Apakah demonstrasi itu diperlukan?

Definisi Demonstrasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata demonstrasi adalah pernyataan protes yang dikemukakan secara massal atau unjuk rasa. Sedangkan menurut cambridge dictionary, demonstrasi adalah kesempatan ketika sekelompok orang berbaris atau berdiri bersama untuk menunjukkan bahwa mereka tidak setuju dengan atau mendukung sesuatu atau seseorang.

Lalu, ada definisi menurut UU No.9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, yang mana Demo diartikan sebagai salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum, selain pawai, rapat umum, dan mimbar bebas.

Jadi, dari definisi diatas disimpulkan bahwa sebenarnya demo itu boleh saja dilakukan karena kita hidup di negara demokrasi. Namun, jangan lupa demo juga memiliki aturannya di undang-undang. Kita tidak bisa melakukan demo sesuka hati. Ada prosedur-prosedur yang  harus ditaati. Resiko jika melanggar aturan itu, para demonstran bisa dibubarkan.

Di Indonesia sendiri demo besar sudah terjadi berkali-kali, seperti Demo tritura 1966, demo malari 1974, dan demo reformasi 1998. Kenapa demo bisa terus terjadi?

Alasan Mahasiswa Demonstrasi

Pertama, menyuarakan isu-isu terkini. Orang-orang terkadang tidak menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Jika orang berpikir secara berbeda, mereka mungkin merasa terisolasi, terpinggirkan, dan tidak berdaya. Demonstrasi memberdayakan orang-orang dengan menunjukkan kepada mereka bahwa ada ribuan orang yang berpikiran sama.

Kedua, mengubah kebijakan. Dengan berdemo, kita bisa mengubah agenda dan memulai debat. Mereka yang berkuasa mungkin mencoba mengabaikan, tetapi jika ada cukup banyak pengunjuk rasa maka mereka akan merasa perlu untuk berdiskusi kembali mengenai kebijakan yang dibuat tersebut. Saat itulah perdebatan dimulai dan argumen menjadi mungkin.

Dan yang ketiga, Menjalankan fungsi sebagai mahasiswa. Mahasiswa ingin mengembalikan sistem seperti yang diharapkan. Awalnya, mahasiswa hanya menyampaikan aspirasi rakyat. Karena tidak didengarkan, demo adalah cara efektif yang menjadi pilihan terakhir untuk mendesak pembuat kebijakan agar mendengarkan aspirasi rakyat.

Do's dan Don'ts Ketika Berdemonstrasi

1. Kuasai dulu ilmunya

Jangan pergi demo tanpa mengetahui apa yang akan kita perjuangkan. Cari tahu tentang masalah tersebut dan  pelajari sebanyak mungkin. Bukan hanya tentang tindakan yang diprotes, tetapi juga konteks di sekitarnya. Ada banyak buku yang dapat di baca untuk menguasai lebih banyak pengetahuan tentang topik yang akan diperjuangkan.

2. Membawa barang yang dibutuhkan

Ketika melakukan demonstrasi pastikan membawa barang sesuai keperluan saja. Misalnya, air minum, banner atau sebagainya untuk tanda demo, kartu nama, makanan ringan, dan lain-lain. Intinya, tidapkperlu bawa barang yang hanya merepotkan kita saat melakukan demonstrasi.

3. Menaati aturan yang berlaku saat berdemonstrasi

Seperti yang sudah kita ketahui di atas, bahwa demo diatur dalam undang-undang agar mengurangi resiko, seperti ricuh, vandalism, rusaknya fasilitas, dan demonstran yang terluka. Itu semua tentu untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama, maka kita perlu menaati aturan tersebut.

Nah, dapat disimpulkan bahwa demo adalah bentuk advokasi untuk perubahan. Dengan berkumpulnya massa dan dilakukannya orasi langsung di lokasi, aksi tersebut menarik perhatian publik juga media masa. Dan akhirnya bermunculan talkshow dari televisi yangg membahas isu yang di demonstrasikan, sehingga apa yang menjadi tunutan bisa disebarluaskan dan menarik simpati dukungan masyarakat. Demo dianggap sebagai cara efektif untuk mendesak adanya perubahan.

Mari berjuang untuk Indonesia lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun