Dan yang ketiga, Menjalankan fungsi sebagai mahasiswa. Mahasiswa ingin mengembalikan sistem seperti yang diharapkan. Awalnya, mahasiswa hanya menyampaikan aspirasi rakyat. Karena tidak didengarkan, demo adalah cara efektif yang menjadi pilihan terakhir untuk mendesak pembuat kebijakan agar mendengarkan aspirasi rakyat.
Do's dan Don'ts Ketika Berdemonstrasi
1. Kuasai dulu ilmunya
Jangan pergi demo tanpa mengetahui apa yang akan kita perjuangkan. Cari tahu tentang masalah tersebut dan  pelajari sebanyak mungkin. Bukan hanya tentang tindakan yang diprotes, tetapi juga konteks di sekitarnya. Ada banyak buku yang dapat di baca untuk menguasai lebih banyak pengetahuan tentang topik yang akan diperjuangkan.
2. Membawa barang yang dibutuhkan
Ketika melakukan demonstrasi pastikan membawa barang sesuai keperluan saja. Misalnya, air minum, banner atau sebagainya untuk tanda demo, kartu nama, makanan ringan, dan lain-lain. Intinya, tidapkperlu bawa barang yang hanya merepotkan kita saat melakukan demonstrasi.
3. Menaati aturan yang berlaku saat berdemonstrasi
Seperti yang sudah kita ketahui di atas, bahwa demo diatur dalam undang-undang agar mengurangi resiko, seperti ricuh, vandalism, rusaknya fasilitas, dan demonstran yang terluka. Itu semua tentu untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama, maka kita perlu menaati aturan tersebut.
Nah, dapat disimpulkan bahwa demo adalah bentuk advokasi untuk perubahan. Dengan berkumpulnya massa dan dilakukannya orasi langsung di lokasi, aksi tersebut menarik perhatian publik juga media masa. Dan akhirnya bermunculan talkshow dari televisi yangg membahas isu yang di demonstrasikan, sehingga apa yang menjadi tunutan bisa disebarluaskan dan menarik simpati dukungan masyarakat. Demo dianggap sebagai cara efektif untuk mendesak adanya perubahan.
Mari berjuang untuk Indonesia lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H