Di samping itu, kisah tambo itu juga dapat ditemui dalam Hikayat Raja-Raja Pasai yang menyebut bahwa kemenangan dalam adu kerbau itu mengubah nama negeri yang sebelumnya bernama Pariangan menjadi Minangkabau.
Kampung tempat gelanggang adu kerbau itu kemudian dinamai Minangkabau. Disitu ada kampung yang diberi nama Simpuruik (paruik=perut, tempat isi perut kerbau besar itu terburai) dan Sijangek (jangek=kulit, tempat kerbau besar itu rubuh dan dikuliti oleh penduduk).
Selain itu, dalam catatan sejarah, kata "Minangkabaa" disebut dalam Negarakartagama sebagai salah satu negeri Melayu yang ditaklukkan oleh Majapahit pada 1365.
Dalam Tawarikh Ming pada 1405, nama kerajaan Mi-nang-gebu disebut sebagai satu dari enam kerajaan yang mengirim utusan menghadap Kaisar Yongle di Nanjing.
Nama "Minang" juga disebut dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 682 Caka. Pada prasasti berbahasa Sanskerta itu dinyatakan bahwa pendiri kerajaan Sriwijaya, Dapunta Hyang, telah bertolak dari "Minānga" .... dan kata “Minanga” tersebut diduga merujuk kepada kata Minangkabau itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H